New Videos from Youtube

Pengantar Hadis Arbain Nawawi


Hadits Arba’in Nawawiyah adalah kumpulan 42 hadits Nabi saw yang dikumpulkan oleh Imam Nawawi ra. dan merupakan kitab yang tidak asing bagi kita umat Islam, bukan hanya di Indonesia namun di seluruh dunia. Umat Islam mengenalnya dan akrab dengannya, karena banyak dibahas oleh para ulama dan menjadi rujukan dalam menyebarkan ajaran Islam kepada kaum muslimin berkaitan dengan kehidupan beragama, ibadah, muamalah dan syariah.
Mungkin Imam Nawawi dalam mengumpulkan hadits-hadits ini ter inspirasi dengan hadits Rasulullah saw yang diriwayatkan oleh Imam Ali, Abdullah bin Mas’ud, Mu’adz bin Jabal, Abi Darda, Ibnu Umar, Ibnu Abbas, Anas bin Malik, Abu Hurairah, Abu Sa’id Al-Khudhri –semoga Allah meridhai mereka semua- dari berbagai metode periwayatan- bahwa Rasulullah saw bersabda, “Barangsiapa yang menghafal dari umatku 40 hadits –yang berisi di dalamnya- akan perkara agamanya, maka Allah akan membangkitkannya di hari kiamat nanti bersama golongan para fuqaha dan ulama”. Dalam riwayat lain disebutkan, “Allah akan membangkitkannya sebagai seorang faqih dan alim”. Dan dalam riwayat Abu Darda, “Aku pada hari kiamat akan menjadi pemberi syafaat dan saksi“. Dan dalam riwayat Ibnu Mas’ud, “Dikatakan kepadanya: Masuklah kamu pada pintu mana yang kamu suka”. Dan dalam riwayat Ibnu Umar, “Akan ditulis bersama golongan para ulama dan dibangkitkan bersama para syuhada”.
Walaupun para huffazh al-hadits melemahkan kedudukan hadits di atas seperti imam Abdullah bin Al-Mubarak, Ad-Daruqutni, Al-Hakim, Abu Nu’aim dan para ulama lainnya dari ulama terdahulu dan sekarang, namun imam Nawawi tetap mengambilnya karena –seperti yang disepakati oleh ulama lainnya- boleh mengambil hadits dhaif (lemah) jika hanya berkaitan dengan fadlail a’mal (perbuatan yang diutamakan). Meskipun demikian Imam Nawawi tidak hanya bersandar pada hadits tersebut di atas namun berpedoman pada hadits lainnya, sebagaimana sabda Rasulullah saw dalam hadits shahih, “Agar dapat disampaikan orang yang menyaksikan kepada orang yang tidak menyaksikan”. Dan hadits Rasul lainnya, “Allah memberkahi seseorang yang mendengar sabdaku, lalu dia sadar dan menunaikannya seperti yang didengarnya”. Karena itulah imam Nawawi mencoba mengumpulkan 40 hadits, mengikuti dan meneladani apa yang disampaikan Rasulullah saw dan yang banyak dilakukan oleh para ulama terdahulu.
Karena sebelumnya para ulama banyak mengumpulkan 40 hadits berkaitan dengan ushuluddin (dasar-dasar agama), sebagian lainnya mengumpulkan pada hadits yang berkaitan dengan cabang-cabang ilmu, sebagian lainnya pada masalah jihad, sebagian lainnya pada masalah adab (etika dan akhlaq) dan sebagian lainnya juga ada yang mengumpulkan pada hadits-hadits tentang khutbah Rasulullah saw, semuanya memiliki tujuan yang baik, karena itu Imam Nawawi juga ingin berkecimpung dalam mengumpulkan 40 hadits yang mencakup segala aspek kehidupan, berkaitan dengan kaidah agama yang agung, aqidah dan syariah, ibadah dan muamalah. Namun demikian, untuk melegalisasikan kebenaran hadits ini, imam Nawawi tidak mengambil hadits dari yang dhaif kecuali berusaha mengambil atau mengumpulkan 40 hadits dari hadits-hadits yang shahih, lebih banyak dari hadits-hadits yang diriwayatkan oleh imam Bukhari dan Muslim.
Imam Nawawi mengumpulkan 40 hadits dengan tidak menyebutkan secara lengkap sanad-sanadnya; guna mempermudah menghafal dan lebih luas manfaatnya. Dan bagi kita sebagai umat disarankan untuk mengambil, mempelajari dan menghafal hadits-hadits tersebut, karena memiliki komprehensivitas dalam kehidupan agama dan akhirat, ketaatan dan urusan duniawi.
Mengapa Harus Kitab Al-Arba’in Nawawiyah?
Paling tidak ada beberapa alasan perlunya membahas kitab al-arba’in An-Nawawiyah:
1.  Karena mencakup segala urusan dan kebutuhan umat Islam di dunia dan di akhirat baik dari aqidah, hukum, syariah, muamalah dan akhlaq.
2.  Merupakan kumpulan hadits-hadits nabi pilihan, dan merupakan jawami’ul kalim yang memiliki keutamaan dalam pembahasan yang singkat dan padat.
3. Hadits-haditsnya merupakan satu kesatuan yang menjadi cakupan ajaran Islam, baik setengahnya, atau sepertiganya atau seperempatnya.
4. Banyak digunakan oleh para ulama untuk mengajarkan kepada umat Islam bahkan menjadi sandaran utama dalam memberikan pemahaman ajaran Islam sehingga sebagian ulama konsen dengan hadits-hadits ini lalu mensyarahnya dengan lebih rinci. Ada yang menyebutkan tidak kurang 51 kitab yang mensyarah hadits Al-Arba’in An-Nawiwayah.
Biografi Pengumpul Hadits Ar-Ba’in Imam Nawawi
1. Nama Lengkap, kelahiran, keturunan dan kegigihannya dalam menuntut ilmu.
Imam Nawawi dijuluki dengan Al-imam Al-hafizh al-auhad (satu-satunya) al-qudwah (tauladan) Syaikhul Islam (syaikh islam) ilmu awliya (pemimpin para wali) Muhyiddin ( pemberi kehidupan agama) Abu Zakariya (Bapaknya Zakaria) Yahya bin Syaraf bin Muri Al-Khuzami Al-Hawaribi As-Syafi’i. Beliau lahir pada bulan Muharram tahun 631 H
Pada tahun 649, atau pada umur 10 tahun beliau berkelana menuju kota Damaskus dan tinggal di sana untuk menuntut ilmu, menghafal kitab at-tanbiih dalam kurun waktu 4,5 bulan, menghafal kitab al-muhadzdzab dalam kurun setengah tahun di hadapan gurunya Al-Kamal bin Ahmad, kemudian menunaikan ibadah haji bersama orang tuanya dan tinggal di kota Madinah selama satu setengah bulan, dan menuntut ilmu di sana. Dikisahkan oleh Syeikh Abul Hasan bin Al-Atthar bahwa imam Nawawi setiap belajar 12 mata pelajaran dan menghafalnya di hadapan guru-gurunya dengan syarah yang begitu gamblang dan benar; dua pelajaran pada kitab al-wasith, satu pelajaran kitab al-muhadzab, satu pelajaran pada kitab al-jam’u baina as-shahihain, satu pelajaran pada kitab shahih Muslim, satu pelajaran pada kitab al-Luma’ karangan Ibnu Jana, satu pelajaran pada kitab ishlahul mantiq, satu pelajaran pada kitab tashrif, satu pelajaran pada kitab ushul fiqh, satu pelajaran pada kitab “Asmaur rijal”, satu pelajaran pada kitab ushuluddin.
Imam Nawawi berkata, “Saya berusaha melekatkan diri dalam menjelaskan sesuatu yang sulit dipahami, menjelaskan ungkapan yang samar dan menertibkan tata bahasa, dan Alhamdulillah Allah memberkahi waktu yang aku miliki, namun suatu ketika terbetik dalam hati ingin bergelut dalam ilmu kedokteran sehingga aku pun sibuk dengan ilmu perundang-undangan, sehingga aku merasa telah menzhalimi diri sendiri dan hari-hari selanjutnya aku tidak mampu melakukan tugas; akhirnya aku pun rindu pada ilmu yang sebelumnya telah aku pelajari, aku jual kitab perundang-undangan sehingga hatiku kembali bersinar.
2. Guru-guru imam Nawawi
Imam Nawawi berguru pada syaikh Ar-Ridha bin al-Burhan, Syaikh Abdul Aziz bin Muhammad Al-Anshari, Zainuddin bin Abdul Daim, Imaduddin Abdul Karim Al-Khurasani, Zainuddin Khalaf bin Yusuf, Taqiyyuddin bin Abil Yasar, Jamaluddin bin As-Shayarfi, Syamsuddin bin Abi Umar dan ulama-ulama lainnya yang sederajat.
Beliau banyak belajar kitab-kitab hadits seperti kutub sittah, al-Musnad, al-Muwattha, Syarah Sunnah karangan Al-Baghwi, Sunan Ad-Daruquthni, dan kitab-kitab lainnya.
Sebagaimana beliau juga belajar kitab al-Kamal karangan al-Hafizh Abdul Ghani Alauddin , Syarah Hadits-hadits shahih bersama para muhaditsin seperti Ibnu Ishaq Ibrahim bin Isa Al-Muradi. Belajar kitab Ushul dengan ustadz Al-Qadhi At-tafalisi. Kitab Al-Kamal dengan ustadz ishaq al-Mu’arri, Syamsuddin Abdurrahman bin Nuh, Izzuddin Umar bin Sa’ad Al-Arbali dan Al-Kamal Salar Al-Arbali. Belajar kitab tentang bahasa bersama ustadz Ahmad Al-Masri dan ustadz lainnya. Lalu setelah itu beliau konsen dalam mengajarkan dan menyebarkan ilmu, beribadah, berdzikir, berpuasa, bersabar dengan kehidupan yang sederhana, baik makan maupun pakaian.
3. Murid-murid Imam Nawawi
Adapun murid-murid Imam Nawawi yang menjadi ulama terkenal setelah beliau adalah Al-Khatib Shadr Sulaiman Al-Ja’fari, Syihabuddin Ahmad bin Ja’wan, Syihabuddin Al-Arbadi, Alauddin bin Al-Atthar, Ibnu Abi Al-Fath dan Al-Mazi serta Ibnu Al-Atthar.
4. Ijtihad Imam Nawawi dan Aktivitas ubudiyahnya
Dikisahkan oleh syeikh Ibnu Al-Atthar: Bahwa Imam Nawawi bercerita kepadanya, beliau tidak pernah sedikit pun meninggalkan waktu terbuang sia-sia baik malam ataupun siang hari bahkan saat berada dijalan. Beliau melakukan mulazamah selama 6 tahun lalu menulis kitab, memberikan nasihat dan menyampaikan kebenaran.
Imam Nawawi memiliki semangat yang tinggi dalam beribadah dan beramal, teliti, wara’, hati-hati, jiwa yang bersih dari dosa dan noda, jauh dari kepentingan pribadi, banyak menghafal hadits, memahami seni dalam ilmu hadits, perawi hadits, shahih dan cacat hadits, serta menjadi pemuka dalam mengenal madzhab.
Syeikh Imam Rasyid bin Al-Mu’allim berkata, “Syeikh imam Nawawi adalah sosok yang tidak terlalu banyak masuk ke dalam kamar mandi, menyia-nyiakan waktu dalam makan dan berpakaian serta urusan-urusan lainnya, beliau sangat takut terkena penyakit sehingga menjadikan dirinya lengah dalam bekerja”. Beliau juga tidak mau makan buah-buahan dan mentimun, beliau berkata, “Saya khawatir membuat diri saya lemas dan menjadi suka tidur”.
5. Kitab-kitab karangan Imam Nawawi
Di antara kitab karangan Imam Nawawi adalah sebagai berikut: Syarah Shahih Muslim, Riyadlus shalihin, Al-Adzkar, Al-Arbain, Al-Irsyad Fi ulumil hadits, At-Taqrib, Al-Mubhamat, Tahrirul Al-Alfazh littanbih, Al-Idhah fil Manasik, At-Tibyan fi Adabi Hamalatil Quran, Al-Fatawa, Ar-Raudlatu Arbaati Asfar, Syarah Al-Muhadzab ila bab al-mirah (4 jilid) Syarah sebagian kitab Al-Bukhari, syarah kitab al-Wasith dan banyak lagi kitab lainnya dalam bidang hukum, bahasa, adab dan ilmu-ilmu fiqh.
6. Wara’nya Imam Nawawi
Imam Nawawi adalah seorang ulama yang wara’ dan zuhud, beliau sama sekali tidak menerima imbalan apapun dalam mengajar ilmu, beliau pernah menerima hadiah lampu templok dari seorang fakir. Imam Burhanuddin al-Iskandarani pernah mengajaknya buka puasa bersamanya, beliau berkata, “Bawalah makananmu kemari dan kita berbuka bersama di sini, lalu beliau makan hanya dua jenis makanan, selain itu ditinggalkan”.
Diceritakan oleh Imam Quthbuddin Al-Yunini bahwa Imam Nawawi adalah satu-satunya seorang ulama yang luas ilmunya, wara’, ahli ibadah, sederhana dan tidak bermewah-mewah dalam kehidupannya.
7. Sikap Imam Nawawi terhadap raja di masa hidupnya
Imam Nawawi selalu berhadapan dengan raja dan kezhaliman, mengingkari dan mengingatkan mereka dalam bentuk tulisan dan peringatan akan azab Allah. Di antara contoh surat beliau adalah sebagai berikut:
“Dari Abdullah bin Yahya An-Nawawi, Salamullah alaikum warahmatuhu wabarakatuh atas raja yang baik, raja para umara Badruddin, semoga Allah mengekalkan baginya kebaikan dan membimbingnya dengan kebenaran dan menyampaikannya menuju kebaikan dunia dan akhirat pada segala cita-cita dan urusannya, serta memberikan keberkahan dalam setiap perbuatannya. Amin.
Sebagaimana diketahui bahwa penduduk Syam sedang mengalami kesempitan dan kekeringan karena sudah lama tidak turun hujan… beliau menjelaskan secara detail dan panjang dalam surat tersebut kepada sang raja, namun sang raja menjawabnya dengan lebih keras dan menyakitkan, sehingga menambah runcing keadaan dan kekhawatiran para jamaah”.
Imam Syeikh Ibnu Farh mengisahkan perjalanan hidup beliau yang penuh dengan kenangan, beliau berkata, “Syeikh Muhyiddin An-Nawawi memiliki tiga tingkatan yang jika setiap orang mengetahui akan setiap tingkatannya maka akan segera pergi kepadanya, “Ilmu, zuhud dan al-amru bil ma’ruf dan an-nahyu anil mungkar”.
8. Wafatnya Imam Nawawi

Setelah melakukan perjalanan ke Baitul Maqdis dan kembali ke kota Nawa, Imam Nawawi menderita sakit di samping orang tuanya, lalu meninggal pada tanggal 24 Rajab tahun 676 H. dan dikubur di kota Yazar. Rahimahullah al-imam An-Nawawi.

Biografi Imam Nawawi Pengarang Arbain Nawawi


Beliau adalah Yahya bin Syaraf bin Hasan bin Husein bin Jam’ah Al-Haazi Muhyiddin Abu Zakariya An.-Nawawi Asy Syafi’i Al-’Allamah, Syaikhul Madzhab dan termasuk fuqaha’ senior.

Beliau lahir di Nawa, sebuah desa di selatan Damaskus pada tahun 631 H. Beliau tumbuh dan melihat lailatul qadar tatkala berumur tujuh tahun dan tanda-tanda kebagusannya telah nampak pada din beliau semenjak kecil.

Syaikh Yaasin bin Yusuf Al-Marakisyi berkata: “Aku melihat Syaikh tatkala beliau berumur 10 tahun di Nawa. Anak-anak yang lain memaksa beliau untuk diajak bermain, namun beliau lan dan mereka sembari menangis karena dipaksa bermain-main bersama mereka. Beliau menghafal Al-Qur’an pada umur tersebut dan jadilah Al-Qur’an itu sesuatu yang dicintai hatinya. Ayah beliau menyuruhnya menunggu toko, akan tetapi jual beli tidak menyibukkan beliau untuk membaca Al-Qur’an.

Syaikh Yasin berkata: “Aku mendatangi gurunya dan berwasiat kepadanya dan aku katakan: “Sesungguhnya ia (An-Nawawi) dapat diharapkan menjadi orang yang paling pandai di zamannya, yang paling zuhud dan manusia dapat mengambil manfaat dannya”. Maka guru tersebut berkata kepadaku: “Apakah engkau ini tukang ramal?” Aku katakan: “Bukan, ini hanyalah menurut Wawasan yang Allah berikan kepadaku”. Lalu guru tersebut mencenitakan hal itu kepada orang tuanya sehingga orang tuanya bersemangat untuk mendorong beliau agar segera menghafalkan Al-Qur’an dan memperlakukan beliau dengan lembut.”

KEDATANGAN BELIAU DI DAMASKUS DAN TINGGALNYA BELIAU DISANA

Imam An-Nawawi berkata: “Tatkala menginjak usia 19 tahun orang tuaku membawaku ke Damaskus lalu aku tinggal di Madrasah Rawahiyah selama kurang lebih dua tahun untuk mencari ilmu dan tinggal di dalamnya”. Beliau menegakkan ibadah dan beliau mencukupi keperluan hidupnya dan pemberian madrasah dan beliau infakkan sebagian darinya.

Beliau menunaikan haji tatkala beliau tinggal di Damaskus tahun 651 H. Beliau tinggal di Madinah Al-Munawarah selama satu setengah bulan, ketika itu wukuf di Arafah bertepatan dengan hari Jum’at. Disebutkan bahwa tatkala beliau keluar untuk pergi haji tiba-tiba terserang demam dan hal itu tidak berakhir hingga beliau wuquf di Arafah, namun beliau tetap bersabar, tidak berhenti sedikitpun. Setelah beliau menyempurnakan haji lalu kembali ke Damaskus. Setelah itu Allah betul-betul mencurahkan atas beliau dengan hujan ilmu dan nampaklah atasnya -sebagaimana yang disebutkan oleh Imam Adz-Dzahabi dalam Siyaru A’lam AnNubala’- tanda-tanda kecerdikan dan kepandaiannya.

KESIBUKAN BELIAU DALAM MENCARI ILMU

Beliau senantiasa berkutat dengan ilmu dan meniti jejak para salaf dalam beribadah, baik dalam hal shalat, shiyam, wara’ dan tidak menyia-nyiakan waktu sedikitpun. Beliau membaca 12 pelajaran setiap harinya dari para syaikh berupa penjelasan maupun pendalaman dan kitab Al-Wasith, juga Al-Muhadzdzab, Al-Jam’u baina Shahihain, Shahih Muslim, Al-Lam’u karya Abu Ishaq AsySyairaazi,Ushul Al-Fiqh, Al-Muntakhib karya Fakhru Ar-Raazi, nama-nama rijalul hadits dan tentang pokok-pokok dien. Beliau juga menta’liq (mengomentari) apa-apa yang berkaitan dengan kitab-kitab tersebut, menerangkan yang sulit dan menjelaskan kaidah-kaidah bahasanya. Allah memberkahi waktu beliau dan membantunya untuk meraih apa yang beliau tekadkan.

Seakan iradah Allah telah mengistimewakan seorang alim yang agung ini untuk berkhidmat kepada ilmu-ilmu syar’i, sehingga pada gilirannya beliau menjadi rujukan bagi para ulama dan tumpuan para fuqaha’. Allah telah mencabut dan hati beliau unsur-unsur yang menjadi penghalang bagi tercapainya tujuan ini.

Beliau berkata: “Suatu ketika, terdetik di hatiku untuk menyibukkan din dengan ilmu kedokteran, maka aku membeli kitab Al-Qanun (karya Ibnu Sina) dan aku bertekad untuk menyibukkan din dengannya. Namun hatiku serasa gelap hingga berhari-hari aku tak ada semangat untuk berbuat apa-apa. Lalu aku memikirkan nasib diriku, dan pintu mana aku hendak berbuat. Kemudian Allah Ta’ala mengilhamkan aku untuk berkutat dengan ilmu kedokteran sebagai Sebab (kembalinya semangatku). Maka aku menjual buku tersebut dan aku keluarkan buku-buku di rumahku yang berkaitan dengan ilmu kedokteran, lalu hatiku serasa bersinar dan aku mendapatkan kembali apa yang telah hilang dariku”.

Dengan semangat beliau yang tinggi dalam hal ilmu ini, beliau tidak tidur malam melainkan sebentar saja. Beliau tidur sejenak bersandarkan buku-bukunya kemudian bangun untuk mengulangi pelajaran dan ilmu. Beliau tidak menyia-nyiakan waktu malam ataupun siangnya. Selalu beliau gunakan waktunya untuk sibuk dengan ilmu dan ibadah. Sarnpai-sampai manakala beliau bepergian, ketika berada di jalan beliau tetap asyik mengulang-ulang hafalannya, terlebih dengan banyaknya beliau membaca Al-Qur’an Al-Karim dan kebiasaan beliau untuk senantiasa berdzikir serta berpaling dan dunia menghadapkan wajahnya ke akhirat.

KARYA-KARYA BELIAU


Beliau memiliki karya yang berjumlah banyak, bermanfaat besar dan berfaedah agung. Di antara bab-babnya ada yang telah beliau sempurnakan ada pula yang belum disempurnakan. Di antara karya beliau adalah:

1. Al-Arba’in 
2. Riyadhu Ash-Shalihin
3. Al-Minhaaj lisyarhi Shahih Muslim bin Hajjaj
4. Syarh Al-Jami’ Ash-Shahih Iil Bukhari
5. Syarah Sunan Abi Daud
20. At-Tahqiiq
21. At-Tarkhish fii Al-Ikram bit Qiyaami ii Dzawil Fadhl wal Maziyah min Alili Al-Islam
22. At-Taqrib wa At-Taisir li Ma’rifah Sunan Al-Basyir AnNadziir
23. Taqriib Al-Irs yad ila Ilmi Al-Isnaad
24. Tahdzib Al-Asma’ wa Al-Lughat
25. Ruuh Al-Masa’il fii Al-Furuu’
26. Al-Isyaaraat ila Bayaani Al-Asmaa’ Al-Mubhimaat fii Mutuuni Al Asaanid
27. Uyuunu Al-Masa’il Al-Muliimmah
28. Ghi its An-Naf’i fii Al-Qiraa’at As-Sab’i
29. Al-Mublijm ‘Ala Huruufi Al-Mu’jam
30. Mir’atu Az-Zamaan fii Taarikh Al-A’yaan
31. Al-Mantsuuraat wa Uyuun Al-Masa’il Al-Muhimmat
32. Al-Fatawa
33. Thobaqaatul Fuqahaa’
34. Tashnif Fil Istiqsa’ Wa Fi Istihbabil Qiyaam Li Ahlil Fadhl

Adapun kitab yang tidak sempat beliau tulis sampai selesai adalah: 
1. Syarh Al-Muhadzdzab. Ketika tengah menyusun kitab ini-lah beliau wafat. Kitab ini, baru sampai pada pembahasan Riba; 
2. At-Tahqiiq. Kitab ini baru sampai pada pembahasan Shalat Musafir; 
3. Syarh Muthawwal ’Alat Tanbih. Disebut juga dengan Tuhfatut Thalibin Nabiih, baru sampai pada pembahasan Shalat; 
4. Syarh Al-Wasith, disebut juga dengan At-Tanqih, baru sampai pada pembahasan Syarat Shalat; dan 
5. Al-Isyarat Ila MaWaqa’a Fir Raudhah Minal Asma’ Wal Ma’ani Wal Lughat. Kitab ini baru sampai pada pemba-hasan Shalat.

GURU-GURU BELIAU

Beliau menjumpai para ahli ilmu baik dalam bidang fikih, hadits, bahasa, ushul dan yang lain, mengambil manfaat dan mereka sesuai dengan spesialisasi mereka. Dan di antara syaikh-syaikh tersebut adalah:

1. Abu Ibrahim Ishaaq bin Ahmad bin Utsman Al-Maghribi 
2. Abu Hafsh Umar bin As’ad Al-Irbili
3. Abu Al-Hasan Silaar bin Al-Hasan Al-Irbili
4. Abu Muhammad Abdurrahman bin Nuuh Al-Maqdisi.
Imam An-Nawawi belajar kepada beliau tentang fikih, qira’ah, tashhih, sima’, syarh dan ta’liq. Demikian pula beliau mengambil ilmu hadits dan rijalnya kepada:
5. Abu Ishaq Ibrahini bin Isa Al-Muradi
6. Abu Al Baqaa’ Khaalid bin Yuusuf An-Nabilisi
7. Adh Dhiya’ bin Tamam Al-Hanafi
8. Abu Ishaq Ibraahim bin Au Al-Waasithi
9. Abu Al-Abbas Ahmad bin Abd Ad Da’im Al-Maqdisi
10. Abu Muhammad Isma’il bin Ibrahim At-Tanuukhi
11. Abu Al-Faraj Abdurrahman bin Muhammad bin Ahmad bin Qudamah Al-Maqdisi.

Beliau belajar bahasa dari:

12. Abu Al-Abbas Saalim bin Ahmad Al-Mishri
13. Abu Abdillah Muhammad bin Abdillah Maalik Al Jiyaani penulis Alfiyah.
Beliau belajar Ushul Fikih kepada:
14. Abu Al-Fath Umar bin Bandar bin Umar At-Tafluisi Asy-Syafi’i.

MURID-MURID BELIAU

Melalui tangannya, bermunculan para ulama besar, di antaranya adalah Sulaiman bin Hilal al-Ja’fari, Ahmad Ibnu Farah al-Isybili, Muhammad bin Ibrahim bin Sa’dullah bin Jama’ah, ’Ala-uddin ’Ali Ibnu Ibrahim yang lebih dikenal dengan Ibnul ’Aththar, ia selalu menemaninya sampai ia dikenal dengan sebutan Mukhtashar an-Nawawi (an-Nawawi junior), Syamsuddin bin an--Naqib, dan Syamsuddin bin Ja’wan dan masih banyak yang lainnya.

PUJIAN TERHADAP BELIAU
Syaikh An-Nawawi -semoga Allah meridhainya- hidup dengan meneladani para syaikh dan pendahulu mereka (para salaf), meniti jejak mereka membuat hidup beliau di penuhi dengan takwa dan qana’ah, wara’ merasa diawasi Allah baik tatkala sendiri maupun di saat ramai. Beliau tinggalkan lezatnya makanan dan mewahnya pakaian. Beliau mencukupkan diri dengan sedikit makan dan berpakaian yang sederhana.
Beliau digelari Muhyiddin (yang menghidupkan agama) dan membenci gelar ini karena tawadhu’ beliau. Disamping itu, agama islam adalah agama yang hidup dan kokoh, tidak memerlukan orang yang menghidupkannya sehingga menjadi hujjah atas orang-orang yang meremehkannya atau meninggalkannya. Diriwayatkan bahwa beliau berkata: ”Aku tidak akan memaafkan orang yang menggelariku Muhyiddin.”
Beliau adalah manusia yang sangat wara dan zuhud. Adz-Dzahabi berkata: "Beliau adalah profil manusia yang berpola hidup sangat sederhana dan anti kemewahan. Beliau adalah sosok manusia yang bertaqwa, qana’ah, wara, memiliki muraqabatullah baik di saat sepi maupun ramai. Beliau tidak menyukai kesenangan pribadi seperti berpa-kaian indah, makan-minum lezat, dan tampil mentereng. Makanan beliau adalah roti dengan lauk seadanya. Pakaian beliau adalah pakaian yang seadanya, dan hamparan beliau hanyalah kulit yang disamak." Beliau selalu berusaha untuk melakukan amar ma’ruf dan nahi munkar sekalipun terhadap penguasa. Beliau sering berkirim surat kepada mereka yang berisi nasihat agar berlaku adil dalam mengemban kekuasaan, menghapus cukai, dan mengembalikan hak kepada ahlinya. Abul Abbas bin Faraj berkata: "Syaikh (An-Nawawi) telah berhasil meraih 3 tingkatan yang mana 1 tingkatannya saja jika orang biasa berusaha untuk meraihnya, tentu akan merasa sulit. Tingkatan pertama adalah ilmu (yang dalam dan luas).Tingkatan kedua adalah zuhud (yang sangat). Tingkatan ketiga adalah keberanian dan kepiawaiannya dalam beramar ma’ruf nahi munkar." 

WAFATNYA

Pada tahun 676 H. beliau kembali ke kampung halaman-nya Nawa, sesudah mengembalikan berbagai kitab yang dipinjamnya dari sebuah badan waqaf, selesai menziarahi makam para guru beliau, dan sehabis bersilaturrahim dengan para sahabat beliau yang masih hidup. Di hari keberangkatan beliau, para jama’ah yang beliau bina melepas kepergian beliau di pinggiran kota Damaskus, mereka lalu bertanya: "Kapan kita bisa bermuwajahah lagi (wahai syaikh)?" Beliau menjawab: "Sesudah 200 tahun." Akhirnya mereka paham bahwa yang beliau maksud adalah sesudah hari kiamat.


Sumber: Syarah Hadits Arbain, Ibnu Daqiq Ied (terjemahan : Abu Abdillah Umar Syariff), Pustaka At-Tibyan-Solo, Bahjah an-Nazhiriin, wikipedia, dll.

Jodoh dalam takdir dan Pilihan

Hadits Arbain Nawati Tentang Takdir


‎"JODOH... Antara TAKDIR dan PILIHAN" ...



                                                             بِسمِ اللَّهِ الرَّحمٰنِ الرَّحيمِ

Pernahkah kita bertanya jodoh itu sebenarnya takdir atau pilihan??

Jika jodoh itu takdir, kenapa Rasulullah menyuruh kita memilih? Kenapa para orang-orang alim selalu menasehatkan agar kita berhati-hati dalam memilih calon pendamping agar tidak salah pilih? Namun jika jodoh itu pilihan, kenapa kita tidak dapat bersatu dengan orang yang kita pilih, jika takdir tidak menggariskan??
Serumit itukah masalah jodoh jika terus di pertanyakan??

Dalam islam , jodoh diartikan sebagai seseorang yang namanya sudah tertulis di Lauh Mahfuz jauh sebelum kita di ciptakan yang akan di takdirkan menjadi pendamping hidup kita. Tapi ada juga yang bilang bahwa jodoh itu bisa berubah seiring perubahan yang terjadi pada akhlak kita. Seperti halnya rejeki yang sudah di tuliskan di Lauh Mahfuz sana, jodoh juga harus di usahakan dengan ikhtiar dan do'a ,di cari dengan jalan halal. Karena seperti halnya rejeki yang harus kita cari dengan pekerjaan halal agar rejeki yang kita dapat itu membawa keberkahan untuk hidup kita, begitu pula jodoh.. Jika ingin beruntung dan bahagia.

Sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, “Perempuan itu dinikahi karena empat faktor yaitu agama, martabat, harta dan kecantikannya. Pilihlah perempuan yang baik agamanya. Jika tidak, niscaya engkau akan menjadi orang yang merugi” (HR Bukhari dan Muslim).
Begitupun kita sebagai wanita, ketika kita hendak memenerima tau memilih calon suami. Kita pun harus melihat agamanya ( ketaqwaannya) , agar dia bisa membimbing kita dan menjadi imam yang baik . Lalu bagaimana dengan mereka yang bercerai? Katanya itu berarti mereka sudah tidak berjodoh.

Dari sini aku mulai berfikir, otakku berputar mencari jawaban, agar aku tidak terjebak dalam kebingungan.

Kita tetap di wajibkan "MEMILIH" karena Rasulullah menyuruh kita memilih kalau kita mau bahagia dan beruntung. dengan kriteria utama yang baik agamanya tentunya. Masalah dia berjodoh atau tidak dengan kita biarkan takdir yang memainkan peranannya. Tugas kita hanya berdo'a memohon yang terbaik dan berusaha melakukan yang terbaik sesuai pesan Rasulullah.

Rasulullah telah memberi petunjuk dan nasihat memilih pasangan hidup kepada kita. Jika setelah tahu kita tetap memilih yang berlawanan karena mengedepankan nafsu dan ego saja. Itu berarti kita telah memilih sendiri jalan hidup kita yang berlawanan dengan apa yang sudah Rasulullah anjurkan. Jadi jangan salahkan takdir, jangan salahkan Allah jika kamu terjebak ke dalam jalan kerugian. Karena kamu sendiri yang memilih.

Bukankah Allah sudah memperingatkan.. Rasulullah pun sudah berpesan. Kita sendiri yang menentukan pilihan, walaupun hasil akhirnya tetap ada di tangan Tuhan, apakah mempersatukan dengan orang pilihan kita meskipun kita salah jalan , atau justru menggagalkan. Jika Allah menyatukan jangan berbangga dan merasa benar dulu, belum tentu Allah meridhai pilihan kita tadi bukan? Karena Allah hanya akan meridhai yang baik-baik saja. Tapi karena kasih-Nya, Dia mengabulkan apa yang kita usahakan, Dia mengizinkan semua itu terjadi, namun di balik kehendak-Nya tadi, tidak kah kita takut Allah berkata.. "Inikah maumu? Inikah yang membuatmu bahagia? Inikah yang kau pilih? maka Aku izinkan semua maumu ini terjadi.. Namun kau juga harus mempertanggung jawabkan semua ini di akhirat nanti"

Di dunia Allah masih menyayangi semua hamba-Nya. baik itu yang bertaqwa maupun yang durhaka... Semua mempunyai hak yang sama. Tapi di akhirat? Jangan harap... Allah hanya akan mencintai hamba-Nya yang bertaqwa di dunia bukan yang selalu mendurhakai-Nya.
Jangan selalu menyalahkan takdir ,apalagi menyalahkan Allah. Karena pada dasarnya kita punya bagian besar dalam menentukan jalan hidup kita. Bukankah kita sendiri yang memilih menjadi orang baik atau menjadi orang jahat? menjadi orang Jujur atau pendusta? menjadi oarng bertaqwa atau durhaka?
Jadi sekarang mau pilih mana?
Pilihan Rasulullah? atau Pilihan nafsu kita?
Beruntung atau merugi?
Ta'aruf atau pacaran?

Menyerah pada nasib atau berusaha memperbaiki nasib?
Menyerah pada cinta atau menyerahkan cinta pada-Nya?

Jangan selalu menjadi manusia yang pandai menyalahkan orang lain atas hal buruk yang terjadi dalam hidup kita , apalagi sampai menyalahkan Allah. Kita semua di anugerahi akal untuk berfikir, untuk menimbang apa saja kemashlahatan dan kemudharatan yang akan kita tanggung ketika kita hendak memilih atau melangakah.

Mari kita Awali dengan cara Islam, dengan ikhtiyar dan jalani dengan aturan Islam .. Semoga kita mendapat akhir yang tentram. So.. Jodoh Di Tangan ALLAH. Tapi pilihan ada ditangan kita. Kita sebagai hamba hanya bisa mengikuti petunjuk-petunjuk-Nya agar bisa mencapai puncak keberuntungan. Ikhtiar dan do'a janganlah lupa .. dan tetap menjadikan pesan Rasulullah sebagai kriteria utama memilih dan menerima calon pendamping kita. Karena kehidupan tidak akan berakhir hanya di dunia. Ada kehidupan setelah ini yang lebih abadi, dan apa yang kita kerjakan di dunia inilah iyang menjdi penentu kebahagiaan kita di akhirat kelak.

Wallahua’lam bish Shawwab ....

Baca Ketetapan Allah ketika kita Lahir

Tips Mencari Jodoh Dunia Akhirat

Tips Mencari Jodoh Dunia Akhirat

Allah mempunyai tiga pilihan dalam menjodohkan manusia satu sama lain. 
Pilihan pertama adalah cepat mendapatkan jodoh. 
Pilihan kedua, lambat mendapatkan jodoh, tapi suatu saat pasti mendapatkannya di dunia. 
Pilihan ketiga adalah tidak mendapatkan jodoh di dunia tapi mendapatkannya di akhirat kelak. 
Apapun pilihan jodoh yang ditentukan Allah, maka hal itu adalah hal yang terbaik untuk kita.
Anda yakin dengan hal diatas?
Lalu apa yang perlu dilakukan agar kita segera mendapatkan jodoh? Berikut ini 7 cara mencari jodoh menurut Islam, yaitu:
1. Memperbaiki diriJika kita ingin mendapatkan jodoh yang shalih, maka kita harus menjadi orang yang shalihah juga. Itulah maksud Allah dalam firman-Nya,
Wanita-wanita yang keji adalah untuk laki-laki yang keji, dan laki-laki yang keji adalah untuk wanita-wanita yang keji (pula), dan wanita-wanita yang baik adalah untuk laki-laki yang baik dan laki-laki yang baik adalah untuk wanita-wanita yang baik (pula). Mereka (yang dituduh) itu bersih dari apa yang dituduhkan oleh mereka (yang menuduh itu). Bagi mereka ampunan dan rezki yang mulia (surga)” (QS. An-Nur: 26).
2. Tidak putus asa dalam berdoa
Jangan pernah berputus asa untuk berdoa. Doa yang baik untuk mendapatkan jodoh adalah doa yang terdapat dalam surat Al Furqon ayat 74 : “
Ya Tuhan kami, anugrahkanlah kepada kami isteri-isteri kami dan keturunan kami sebagai penyenang hati (kami), dan jadikanlah kami imam bagi orang-orang yang bertakwa”.
Agar doa lebih terkabul, perhatikan juga adab-adab berdoa dalam Islam. Jadi jangan berdoa menurut versi kita sendiri. Berdoalah menurut apa yang diajarkan Allah dan Rasul-Nya kepada kita, niscaya doa kita akan lebih terkabul.
3. Memperbanyak ibadah sunnah
Agar jodoh kita semakin cepat datang, kita juga perlu mendekati Allah dengan ekstra dekat. Caranya tidak hanya mengandalkan ibadah wajib, tapi juga dengan menambah ibadah-ibadah sunnah seperti sholat tahajjud, sholat dhuha, shaum, tilawah Al Qur’an, infaq, dan lain-lain. Lakukan ibadah sunnah ini secara rutin setiap hari agar iman kita bertambah dan doa kita semakin dikabulkan Allah Swt.
4. Memiliki kriteria yang tidak muluk
Mengapa jodoh sulit datang kepada kita? Salah satunya mungkin disebabkan karena kriteria jodoh kita terlalu muluk. Kita ingin jodoh yang mapan, ganteng/cantik, berpangkat, keturunan baik-baik dan beriman. Keinginan semacam itu sah-sah saja, tapi jika hal tersebut dijadikan syarat untuk jodoh kita maka kita telah mempersulit diri sendiri.
Itulah sebabnya Rasulullah mengatakan jika kita tidak dapat memperoleh semuanya, maka pilihlah yang agamanya paling baik. Hal itu berarti mungkin saja jodoh kita orang yang miskin, tidak berpangkat, bukan keturunan orang baik, akan tetapi kita perlu menerimanya asalkan memiliki agama/akhlaq yang baik. Jangan kita menginginkan kesempurnaan dari orang lain, sedangkan diri kita tidaklah sempurna.
5. Memperluas pergaulan
Cara lain agar cepat mendapatkan jodoh adalah memperluas pergaulan. Dengan pergaulan yang luas kita juga lebih banyak mendapatkan pilihan. Seringkali jodoh itu datang bukan dari perkenalan langsung, tapi dari kenalan teman kita. Itulah gunanya pergaulan yang luas. Ibarat seorang nelayan yang menebarkan jaringan yang luas untuk mendapatkan ikan yang lebih banyak.
6. Meminta bantuan orang lain
Cara lain agar cepat mendapatkan jodoh adalah meminta tolong kepada orang lain yang reputasinya baik. Orang tersebut bisa saja guru mengaji, murobbi, teman, orang tua, saudara, dan lain-lain. Jangan malu-malu untuk meminta bantuan kepada mereka dan jangan malu-malu juga untuk mengulangi permintaan kita secara rutin agar orang tersebut ingat bahwa kita meminta bantuan kepadanya.
7. Menyatakan hasrat secara langsung
Bisa juga seorang wanita mendapatkan jodoh dengan cara menyatakan langsung kepada lelaki yang baik agamanya bahwa kita siap menikah dengannya. Ini adalah cara yang masih asing dalam budaya Indonesia. Namun cara ini sebenarnya Islami, karena pernah dilakukan Khadijah ra kepada Nabi Muhammad SAW. Khadijah ra yang lebih dahulu menyatakan hasratnya kepada Nabi melalui perantaranya.
Itulah ketujuh cara yang dapat diupayakan oleh setiap muslim dan muslimah dalam mencari jodoh. Cara-cara tersebut merupakan cara yang baik karena sesuai dengan tuntunan Islam. Semoga kita semua mendapatkan jodoh terbaik yang dipertemukan karena sama-sama mencintai-Nya.

Nama Bayi Laki-laki Islam beserta Artinya berawalan (A)

Nama Bayi Laki-laki Islam beserta Artinya


Agar memperoleh keturunan yang seperti kita harapkan, tentu dalam nama bayi kita hendaknya terserat/terkandung do'a. dengan harapan do'a kita yang kita tanamkan pada nama anak kita selalu menyertainya.
disamping itu sebuah panggilan anak (nama) yang baik akan memberikan motifasi untuk anak kita supaya dengan nama tersebut dan arti yang terkandung mereka selalu mengingat dan termotifasi.
berikut nama bayi (anak) yang baik lagi bermakna.

- ABAN: nama bayi laki Muslim - artinya "Perbuatan yang sangat jelas"

ABADI: nama anak laki Muslim - bermakna "Yang Kekal"
ABBAD: nama bayi laki Muslim - artinya "Ahli/yang banyak beribadah"
ABBAS: bayi laki Muslim - "Nama sahabat Nabi Muhammad SAW"
ABBASY: nama anak lelaki Islami - berkonotasi "Rajin berusaha"
ABDUL ALIM: nama definisi "Hamba Allah Yang Mengetahui"
ABDUL AZIM: nama - diartikan "Hamba Allah Yang Agung"
ABDUL AZIZ: nama artinya "Hamba Allah Yang Mulia"
ABDUL BAQI: nama bermakna "Hamba Allah Yang Kekal"
ABDUL BARI: nama anak - berkonotasi "Hamba Allah Yang Banyak Kebaikan"
ABDUL BASIT: nama - definisi "Hamba Allah Yang Melimpah Nikmat"
ABDUL GHANI: nama Islami - berkonotasi "Hamba Allah Yang Pengampun"
ABDUL HADI: nama bayi - definisi "Hamba Allah Yang Kaya"
ABDUL HAFIZ: nama anak diartikan "Hamba Allah Yang Memelihara"
ABDUL HAIY: nama anak - artinya "Hamba Allah Yang Hidup"
ABDUL HAKIM: nama anak definisi "Hamba Allah Yang Bijaksana"
ABDUL HALIM: nama diartikan "Hamba Allah Yang Lemah Lembut"
ABDUL HAMID: nama bayi artinya "Hamba Allah Yang Terpuji"
ABDUL HANAN: nama ermakna "Hamba Allah Yang Penyayang"
ABDUL JABBAR: nama berkonotasi "Hamba Allah Yang Tegas"
ABDUL JALIL: nama bayi lelaki Muslim - "Hamba Allah Yang Mulia"
ABDUL JAWAD: nama Islami - diartikan "Hamba Allah Yang Pemurah"
ABDUL KARIM: nama laki Islam - artinya "Hamba Allah Yang Pemurah"
ABDUL KHALIQ: nama bermakna "Hamba Allah Yang Mencipta"
ABDUL LATIF: nama berkonotasi "Hamba Allah Yang Lemah Lembut"
ABDUL MAJID: nama anak lelaki Muslim - definisi "Hamba Allah Yang Mulia"
ABDUL MANNAN: nama anakdiartikan "Hamba Allah Yang Memberi Nikmat"
ABDUL MU'ATI: nama bayi artinya "Hamba Allah Yang Memberi"
ABDUL MUHAIMIN: nama Muslim - bermakna "Hamba Allah Yang Berkuasa"
ABDUL MUN'IM: bayi Islami - berkonotasi "Hamba Allah Yang Memberi Nikmat"
ABDUL NASIR: nama bayi definisi "Hamba Allah Yang Menolong Bersegera"
ABDUL QADIR: nama anak diartikan "Hamba Allah Yang Berkuasa"
ABDUL QAHAR: nama anak laki laki artinya "Hamba Allah Yang Perkasa"
ABDUL QAYYUM: namabermakna "Hamba Allah Yang Berkuasa"
ABDUL RAHIM: nama anak berkonotasi "Hamba Allah Yang Penyayang"
ABDUL RAHMAN: nama definisi "Hamba Allah Yang Pemurah"
ABDUL RASYID: nama anak diartikan "Hamba Allah Yang Bijaksana"
ABDUL RAUF: namaartinya "Hamba Allah Yang Pengasih"
ABDUL RAZAK: nama bermakna "Hamba Allah Yang Memberi Rezeki"
ABDUL SALAM: nama bayi Islami - konotasi "Hamba Allah Yang Penyelamat"
ABDUL SAMAD: lelaki Muslim - definisi "Hamba Allah Yang Menjadi Tumpuan"
ABDUL SYAKUR: nama anak diartikan "Hamba Allah Yang Bersyukur"
ABDUL WADUD: nama anak laki laki Islam - artinya "Hamba Allah Yang Pengasih"
ABDUL WAFI: nama anak laki Muslim - bermakna "Hamba Allah Yang Setia"
ABDUL WAHAB: nama berkonotasi "Hamba Allah Yang Memberi"
ABDUL WAHID: nama definisi "Hamba dari Allah Yang Esa"
ABDUL WARITH: nama diartikan "Hamba Allah Yang Mewarisi"
ABDULLAH: nama bayi laki laki Islam - artinya "Hamba Allah"
Kumpulan nama bayi Islami untuk putra Anda:
ABHAR: bayi laki Muslim - bermakna "Yang bergemerlapan/Yang berseri"
ABID: nama bayi lelaki Islami - berkonotasi "Yang beribadat"
ABIDIN: nama bayi lelaki Muslim - definisi "Yang beribadat"
ABRISAM: nama anak laki Islami - diartikan "Yang lembut/tampan"
ABSYAR: nama anak laki laki Islam - artinya "Bergembira"
ABU BAKAR: "Nama sahabat Nabi Muhammad SAW (Yang"
ABU: nama berkonotasi "Pemaaf, Yang bertoleransi"
ABU WASIM: nama anak lelaki Muslim - definisi "Yang tampan."
ABU ZAR: "Nama sahabat Nabi Muhammad SAW"
ADABI: nama artinya "Kesopananku, kesusasteraan"
ADAM: nama bayi laki bermakna "Nama Nabi, ikutan, teladan"
ADHAM: nama bayi lelaki Islami - berkonotasi "Yang tampan "
ADIB: nama anak laki Islami - diartikan "Pujangga"
ADIL: nama anak laki laki Islam - artinya "Yang adil"
ADLAN: nama anak laki Muslim - bermakna "Keadilan"
ADLI: anak lelaki Islami - berkonotasi "Keadilanku, kelurusanku"
ADNAN: anak lelaki Muslim - "Nama datuk Nabi"
ADWA': nama anak laki Islami - diartikan "Cahaya"
AFDHAL: nama bayi laki laki Islam - artinya "Terbaik"
AFFAN: nama bayi laki Muslim - bermakna "Pendaki"
AFFANDI: nama berkonotasi "Gelaran bagi orang yang berkedudukan"
AFHAM: nama bayi lelaki Muslim - definisi "Yang pandai"
AFIF: nama anak laki Islami - diartikan "Yang bermaruah"
AFIQ: nama anak laki laki Islam - artinya "Yang mulia"
AFKAR: nama anak laki Muslim - bermakna "Yang bijak"
AFLAH: nama anak lelaki Islami - berkonotasi "Yang beruntung"
AFNAN: nama anak lelaki Muslim - definisi "Ketampanan yang berseri-/seri"
AFQAR: nama anak laki Islami - diartikan "Fakir"
AFSAR: nama bayi laki laki Islam - artinya "Lebih Jelas"
AFWU: nama bayi laki Muslim - bermakna "Pemaaf"
AGHA: nama bayi lelaki Islami - berkonotasi "Ketua, pimpinan"
AGHNA: nama bayi lelaki Muslim - definisi "Berdikari"
AHDA: nama anak laki Islami - diartikan "Beroleh petunjuk"
AHLAM: nama anak laki laki Islam - artinya "Impian, kesabaran"
AHLAMI: nama anak laki Muslim - bermakna "Impianku, kelembutanku"
AHLAN: nama anak lelaki Islami - berkonotasi "Keselamatan"
AHMAD: nama anak lelaki Muslim - definisi "Yang terpuji"
AHMAS: nama anak laki Islami - diartikan "Yang bersemangat"
AHNA: nama bayi laki laki Islam - artinya "Yang lemah lembut"
AHNAF: nama bermakna "Yang berpegang teguh pada ajaran agama"
AHSAN: nama bayi lelaki Islami - berkonotasi "Yang terbaik"
AHWAS: nama bayi lelaki Muslim - definisi "Pemberani"
AHWAZ: nama anak laki Islami - diartikan "Yang bersungguh-sungguh"
AHZA: nama anak laki laki Islam - artinya "Yang beruntung"
AIBAQ: nama anak laki Muslim - bermakna "Pesuruh"
AIMAN: nama anak lelaki Islami - berkonotasi "Yang bertuah"
AISAR: nama anak lelaki Muslim - definisi "Yang senang, mudah"
AISY: nama anak laki Islami - diartikan "Mewah, kaya raya"
AIYUB: nama bayi laki laki Islam - artinya "Nama nabi"
AJAD: nama bayi laki Muslim - bermakna "Berbuat baik"
AJMAL: nama bayi lelaki Islami - berkonotasi "Cantik, molek"
AJWAD: nama bayi lelaki Muslim - definisi "Yang lebih pemurah"
AKALIL: nama anak laki Islami - diartikan "Mahkota"
AKBAR: nama anak laki laki Islam - artinya "Yang besar"
AKHTAR: nama anak laki Muslim - bermakna "Yang terpilih"
AKID: nama anak lelaki Islami - berkonotasi "Yang kuat, teguh, tetap"
AKIF: nama definisi "Yang menumpukan dirinya pada sesuatu"
AKMA: nama anak laki Islami - diartikan "Pimpinan"
AKMAL: nama bayi laki laki Islam - artinya "Sempurna, sangat pandai"
AKRAM: nama bayi laki Muslim - bermakna "Yang mulia"
AKRAMAH: bayi lelaki Islami - "Nama sahabat Nabi Muhammad SAW"
AKWA: nama bayi lelaki Muslim - definisi "Yang perkasa, kuat"
ALAMGIR: nama anak laki Islami - diartikan "Penakluk dunia"
ALAUDDIN: nama anak laki laki Islam - artinya "Ketinggian agama"
ALHAM: nama anak laki Muslim - bermakna "Beroleh ilham"
ALI: nama berkonotasi "Yang mulia, yang tinggi kedudukannya"
ALIF: nama anak lelaki Muslim - definisi "Kawan rapat"
ALIM: nama anak laki Islami - diartikan "Mengetahui"
ALIM: nama bayi laki laki Islam - artinya "Yang mengetahui"
ALIUDDIN: nama bayi laki Muslim - bermakna "Ketinggian agama"
ALIYAN: nama bayi lelaki Islami - berkonotasi "Yang tinggi"
ALLAMAH: nama bayi lelaki Muslim - definisi "Yang berilmu luas"
ALMA': nama anak laki Islami - diartikan "Yang bergemerlapan"
ALTAF: nama anak laki laki Islam - artinya "Baik hati,lemah lembut"
ALTAMIS: nama anak laki Muslim - bermakna "Panglima, ketua"
ALWAN: nama anak lelaki Islami - berkonotasi "Warna-warni"
ALZAM: nama anak lelaki Muslim - definisi "Yang tekun"
AMAD: nama anak laki Islami - diartikan "Tujuan"
AMADI: nama bayi laki laki Islam - artinya "Masa, matlamatku"
AMAL: nama bayi laki Muslim - bermakna "Cita-cita, harapan"
AMALI: nama bayi lelaki Islami - berkonotasi "Cita-citaku, harapanku"
AMALUDDIN: nama bayi lelaki Muslim - definisi "Cita-cita agama"
AMAMI: nama anak laki Islami - diartikan "Golonganku"
AMAN: nama anak laki laki Islam - artinya "Sentosa, keamanan"
AMANAT: nama anak laki Muslim - bermakna "Pertaruhan, amanh"
AMANI: nama anak lelaki Islami - berkonotasi "Kesejahteraanku"
AMAR: nama anak lelaki Muslim - definisi "Yang ramai"
AMILI: nama anak laki Islami - diartikan "Yang bekerja"
AMIN: nama bayi laki laki Islam - artinya "Yang amanah, yang dipercayai"
AMININ: nama bayi laki Muslim - bermakna "Orang-orang yang aman"
AMINUDDIN: nama bayi lelaki Islami - berkonotasi "Pengamanah agama"
AMIR: nama bayi lelaki Muslim - definisi "Putera, ketua, pemerintah"
AMIRUDDIN: nama anak laki Islami - diartikan "Pembela agama"
AMJAD: nama anak laki laki Islam - artinya "Mulia, soleh"
AMKRUN: nama anak laki Muslim - bermakna "Orang-orang berkuasa"
AMMAR: nama berkonotasi "Yang memakmurkan, yang kuat iman"
AMNAN: nama anak lelaki Muslim - definisi "Ketenangan"
AMNAN: nama anak laki Islami - diartikan "Tempat yang aman"
AMNI: nama bayi laki laki Islam - artinya "Keamananku"
AMRAN: nama bayi laki Muslim - bermakna "Yang memakmurkan"
AMRIN: nama bayi lelaki Islami - berkonotasi "Perintah"
AMRUN: nama bayi lelaki Muslim - definisi "Kemakmuranku"
AMSYAR: nama anak laki Islami - diartikan "Yang cergas"
AMZAR: nama anak laki laki Islam - artinya "Yang mulia"
AN'AM: nama anak laki Muslim - bermakna "Yang diberi nikmat"
ANAQI: nama berkonotasi "Keindahanku yang menawan hati"
ANAS: nama anak lelaki Muslim - definisi "Kemesraan, cinta, kasih"
ANDAR: nama anak laki Islami - diartikan "Yang berseri"
ANIQ: nama bayi laki laki Islam - artinya "Yang kacak lagi menawan hati"
ANIS: nama bayi laki Muslim - bermakna "Yang mesra, teman setia"
ANMA: nama bayi lelaki Islami - berkonotasi "Yang maju"
ANMAR: nama bayi lelaki Muslim - definisi "Air yang bersih"
ANSAR: nama anak laki Islami - diartikan "Penolong, penyokong"
ANSARI: nama anak - artinya "Penolongku, penyokongku"
ANWAR: nama anak laki Muslim - bermakna "Yang bercahaya"
ANWARI: nama anak lelaki Islami - berkonotasi "Cahayaku"
AQHAR: nama anak lelaki Muslim - definisi "Yang gagah"
AQIL: nama anak laki Islami - diartikan "Bijak, terpelajar"
AQLAN: nama bayi laki laki Islam - artinya "Kebijakan"
AQMAR: nama bayi laki Muslim - bermakna "Putih, cantik"
AQRA: nama bayi lelaki Islami - berkonotasi "Pandai membaca"
ARAFAT: nama bayi lelaki Muslim - definisi "Yang terkenal, kenalan"
ARAMI: nama anak laki Islami - diartikan "Panji-panji"
ARFA: nama anak laki laki Islam - artinya "Yang tinggi, mulia"
ARFAN: nama anak laki Muslim - bermakna "Mengetahui"
ARHAM: nama anak lelaki Islami - berkonotasi "Yang mesra"
ARIB: nama anak lelaki Muslim - definisi "Yang mahir"
ARIF: nama anak laki Islami - diartikan "Yang bijak, yang mengetahui"
ARIFFIN: nama bayi laki laki Islam - artinya "Yang bijak"
ARMAN: nama bayi laki Muslim - bermakna "Harapan, aspirasi"
ARQAM: bayi lelaki Islami - "Nama sahabat Nabi Muhammad SAW"
ARSALAN: nama bayi lelaki Muslim - definisi "Singa"
ARSYAD: nama anak laki Islami - diartikan "Yang sangat cerdik"
ARUMI: nama anak laki laki Islam - artinya "Asal keturunanku"
ASAD: nama anak laki Muslim - bermakna "singa"
AS'AD: nama anak lelaki Islami - berkonotasi "Yang berbahagia"
ASDAQ: nama anak lelaki Muslim - definisi "Benar"
ASFA: nama anak laki Islami - diartikan "Yang suci"
ASHMAH: nama bayi laki laki Islam - artinya "Yang berani"
ASIL: nama bayi laki Muslim - bermakna "Yang mulia"
ASJAD: nama bayi lelaki Islami - berkonotasi "Emas, permata"
ASKARI: nama bayi lelaki Muslim - definisi "Tentera"
ASLAH: nama anak laki Islami - diartikan "Yang lebih baik"
ASLAM: nama anak laki laki Islam - artinya "Selamat, terkawal"
ASMAAN: nama bermakna "Hati yang suci dan pendapat yang teguh"
ASMAH: nama anak lelaki Islami - berkonotasi "Yang pemaaf"
ASMAI: nama anak lelaki Muslim - definisi "Hati yang suci"
ASMAR: nama anak laki Islami - diartikan "Yang hitam manis"
ASNA: nama bayi laki laki Islam - artinya "Yang tinggi, yang bersinar"
ASNAWI: nama bayi laki Muslim - bermakna "Yang berseri, gemilang"
ASRI: nama bayi berkonotasi "Masaku, kemajuanku mengikut masa"
ASY'AR: nama bayi lelaki Muslim - definisi "Perasa, jiwa halus"
ASYARI: nama anak laki Islami - diartikan "Perasaanku"
ASYIQ: nama anak laki laki Islam - artinya "Kekasih, pencinta"
ASYMAWI: nama anak laki Muslim - bermakna "Pemberianku"
ASYRAAF: nama anak lelaki Islami - berkonotasi "Yang mulia"
ASYRANI: nama anak lelaki Muslim - definisi "Periang, kemegahanku"
ASYTAR: nama anak laki Islami - diartikan "Yang menawan"
ATA: nama bayi laki laki Islam - artinya "Pemberian"
ATAULLAH: nama bayi laki Muslim - bermakna "Kurniaan Allah"
ATHAR: nama bayi lelaki Islami - berkonotasi "Suci, bersih"
ATHARI: nama bayi lelaki Muslim - definisi "Yang bersih"
ATHMAR: nama anak laki Islami - diartikan "Yang berjaya"
ATIF: nama anak laki laki Islam - artinya "Belas Kasihan"
ATMAM: nama anak laki Muslim - bermakna "Kesempurnaan"
ATYAB: nama anak lelaki Islami - berkonotasi "Wangi"
AUFA: nama anak lelaki Muslim - definisi "Yang setia"
AUN: nama anak laki Islami - diartikan "Bantuan, pertolongan"
AUNI: nama bayi laki laki Islam - artinya "Ketetapanku"
AUS: nama bayi laki Muslim - bermakna "Pemberian"
AWAD: nama bayi lelaki Islami - berkonotasi "Gantian, pemberian"
AWADULLAH: nama bayi definisi "Pemberian dari Allah"
AWALI: nama anak laki Islami - diartikan "Pedang"
AWAM: nama anak laki laki Islam - artinya "Yang tangkas"
AWLIYA: nama anak laki Muslim - bermakna "Kekasih"
AWRAQ: nama anakberkonotasi "Yang memberi semangat"
AWSAM: nama anak lelaki Muslim - definisi "Yang segak"
AWUF: nama anak laki Islami - diartikan "Yang wangi"
AWWAB: nama bayi laki laki Islam - artinya "Yang banyak bertaubat"
AWWADI: nama laki bermakna "Yang bersungguh-sungguh"
AWWAL: nama bayi lelaki Islami - berkonotasi "Pandai mentakwil"
AWWAM: nama bayi lelaki Muslim - definisi "Perenang"
AYADI: nama anak laki Islami - diartikan "Nikmat"
AYSAR: nama anak laki laki Islam - artinya "Yang mudah"
AYYUB: nama anak laki Muslim - bermakna "Nama nabi"
AZAD: nama anak lelaki Islami - berkonotasi "Bebas, merdeka"
AZAIM: nama anak lelaki Muslim - definisi "Pelbagai azam"
AZAM: nama anak laki Islami - diartikan "Keazaman"
AZAMUDDIN: nama bayi laki laki Islam - artinya "Keazaman agama"
AZBIN: nama bayi laki Muslim - bermakna "Bersih, suci"
AZFAR: nama bayi berkonotasi "Yang berjaya, yang menang"
AZHAD: nama bayi lelaki Muslim - definisi "Yang zuhud, warak"
AZHAR: nama Islami - diartikan "Yang berseri, yang gemilang"
AZHARI: nama anak Islam - artinya "Yang berseri, yang gemilang"
AZIB: nama anak laki Muslim - bermakna "Sabar dan gigih"
AZIM: nama anak lelaki Islami - berkonotasi "Besar"
AZIMAN: nama anak lelaki Muslim - definisi "Keazaman"
AZIZ: nama anak - diartikan "Yang mulia, yang kuat, kekasih"
AZIZAN: nama bayi Islam - artinya "Yang mulia, yang kuat, kekasih"
AZIZI: nama bayi laki Muslim - bermakna "Kesayanganku, kekasihku"
AZKA: nama bayi lelaki Islami - berkonotasi "Semakin maju"
AZMAN: nama bayi lelaki Muslim - definisi "Cita-cita, tekad"
AZMI: nama anak laki Islami - diartikan "Cita-citaku, tekadku"
AZMIL: nama anak laki laki Islam - artinya "Kawan rapat"
AZRI: nama anak laki Muslim - bermakna "Kekuatanku, penyokongku"
AZWAR: nama anak lelaki Islami - berkonotasi "Rajin ziarah/emas"
Diberdayakan oleh Blogger.
 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. Subhan miss jtg - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger