New Videos from Youtube

Jodoh dalam takdir dan Pilihan

Hadits Arbain Nawati Tentang Takdir


‎"JODOH... Antara TAKDIR dan PILIHAN" ...



                                                             بِسمِ اللَّهِ الرَّحمٰنِ الرَّحيمِ

Pernahkah kita bertanya jodoh itu sebenarnya takdir atau pilihan??

Jika jodoh itu takdir, kenapa Rasulullah menyuruh kita memilih? Kenapa para orang-orang alim selalu menasehatkan agar kita berhati-hati dalam memilih calon pendamping agar tidak salah pilih? Namun jika jodoh itu pilihan, kenapa kita tidak dapat bersatu dengan orang yang kita pilih, jika takdir tidak menggariskan??
Serumit itukah masalah jodoh jika terus di pertanyakan??

Dalam islam , jodoh diartikan sebagai seseorang yang namanya sudah tertulis di Lauh Mahfuz jauh sebelum kita di ciptakan yang akan di takdirkan menjadi pendamping hidup kita. Tapi ada juga yang bilang bahwa jodoh itu bisa berubah seiring perubahan yang terjadi pada akhlak kita. Seperti halnya rejeki yang sudah di tuliskan di Lauh Mahfuz sana, jodoh juga harus di usahakan dengan ikhtiar dan do'a ,di cari dengan jalan halal. Karena seperti halnya rejeki yang harus kita cari dengan pekerjaan halal agar rejeki yang kita dapat itu membawa keberkahan untuk hidup kita, begitu pula jodoh.. Jika ingin beruntung dan bahagia.

Sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, “Perempuan itu dinikahi karena empat faktor yaitu agama, martabat, harta dan kecantikannya. Pilihlah perempuan yang baik agamanya. Jika tidak, niscaya engkau akan menjadi orang yang merugi” (HR Bukhari dan Muslim).
Begitupun kita sebagai wanita, ketika kita hendak memenerima tau memilih calon suami. Kita pun harus melihat agamanya ( ketaqwaannya) , agar dia bisa membimbing kita dan menjadi imam yang baik . Lalu bagaimana dengan mereka yang bercerai? Katanya itu berarti mereka sudah tidak berjodoh.

Dari sini aku mulai berfikir, otakku berputar mencari jawaban, agar aku tidak terjebak dalam kebingungan.

Kita tetap di wajibkan "MEMILIH" karena Rasulullah menyuruh kita memilih kalau kita mau bahagia dan beruntung. dengan kriteria utama yang baik agamanya tentunya. Masalah dia berjodoh atau tidak dengan kita biarkan takdir yang memainkan peranannya. Tugas kita hanya berdo'a memohon yang terbaik dan berusaha melakukan yang terbaik sesuai pesan Rasulullah.

Rasulullah telah memberi petunjuk dan nasihat memilih pasangan hidup kepada kita. Jika setelah tahu kita tetap memilih yang berlawanan karena mengedepankan nafsu dan ego saja. Itu berarti kita telah memilih sendiri jalan hidup kita yang berlawanan dengan apa yang sudah Rasulullah anjurkan. Jadi jangan salahkan takdir, jangan salahkan Allah jika kamu terjebak ke dalam jalan kerugian. Karena kamu sendiri yang memilih.

Bukankah Allah sudah memperingatkan.. Rasulullah pun sudah berpesan. Kita sendiri yang menentukan pilihan, walaupun hasil akhirnya tetap ada di tangan Tuhan, apakah mempersatukan dengan orang pilihan kita meskipun kita salah jalan , atau justru menggagalkan. Jika Allah menyatukan jangan berbangga dan merasa benar dulu, belum tentu Allah meridhai pilihan kita tadi bukan? Karena Allah hanya akan meridhai yang baik-baik saja. Tapi karena kasih-Nya, Dia mengabulkan apa yang kita usahakan, Dia mengizinkan semua itu terjadi, namun di balik kehendak-Nya tadi, tidak kah kita takut Allah berkata.. "Inikah maumu? Inikah yang membuatmu bahagia? Inikah yang kau pilih? maka Aku izinkan semua maumu ini terjadi.. Namun kau juga harus mempertanggung jawabkan semua ini di akhirat nanti"

Di dunia Allah masih menyayangi semua hamba-Nya. baik itu yang bertaqwa maupun yang durhaka... Semua mempunyai hak yang sama. Tapi di akhirat? Jangan harap... Allah hanya akan mencintai hamba-Nya yang bertaqwa di dunia bukan yang selalu mendurhakai-Nya.
Jangan selalu menyalahkan takdir ,apalagi menyalahkan Allah. Karena pada dasarnya kita punya bagian besar dalam menentukan jalan hidup kita. Bukankah kita sendiri yang memilih menjadi orang baik atau menjadi orang jahat? menjadi orang Jujur atau pendusta? menjadi oarng bertaqwa atau durhaka?
Jadi sekarang mau pilih mana?
Pilihan Rasulullah? atau Pilihan nafsu kita?
Beruntung atau merugi?
Ta'aruf atau pacaran?

Menyerah pada nasib atau berusaha memperbaiki nasib?
Menyerah pada cinta atau menyerahkan cinta pada-Nya?

Jangan selalu menjadi manusia yang pandai menyalahkan orang lain atas hal buruk yang terjadi dalam hidup kita , apalagi sampai menyalahkan Allah. Kita semua di anugerahi akal untuk berfikir, untuk menimbang apa saja kemashlahatan dan kemudharatan yang akan kita tanggung ketika kita hendak memilih atau melangakah.

Mari kita Awali dengan cara Islam, dengan ikhtiyar dan jalani dengan aturan Islam .. Semoga kita mendapat akhir yang tentram. So.. Jodoh Di Tangan ALLAH. Tapi pilihan ada ditangan kita. Kita sebagai hamba hanya bisa mengikuti petunjuk-petunjuk-Nya agar bisa mencapai puncak keberuntungan. Ikhtiar dan do'a janganlah lupa .. dan tetap menjadikan pesan Rasulullah sebagai kriteria utama memilih dan menerima calon pendamping kita. Karena kehidupan tidak akan berakhir hanya di dunia. Ada kehidupan setelah ini yang lebih abadi, dan apa yang kita kerjakan di dunia inilah iyang menjdi penentu kebahagiaan kita di akhirat kelak.

Wallahua’lam bish Shawwab ....

Baca Ketetapan Allah ketika kita Lahir

Tips Mencari Jodoh Dunia Akhirat

Tips Mencari Jodoh Dunia Akhirat

Allah mempunyai tiga pilihan dalam menjodohkan manusia satu sama lain. 
Pilihan pertama adalah cepat mendapatkan jodoh. 
Pilihan kedua, lambat mendapatkan jodoh, tapi suatu saat pasti mendapatkannya di dunia. 
Pilihan ketiga adalah tidak mendapatkan jodoh di dunia tapi mendapatkannya di akhirat kelak. 
Apapun pilihan jodoh yang ditentukan Allah, maka hal itu adalah hal yang terbaik untuk kita.
Anda yakin dengan hal diatas?
Lalu apa yang perlu dilakukan agar kita segera mendapatkan jodoh? Berikut ini 7 cara mencari jodoh menurut Islam, yaitu:
1. Memperbaiki diriJika kita ingin mendapatkan jodoh yang shalih, maka kita harus menjadi orang yang shalihah juga. Itulah maksud Allah dalam firman-Nya,
Wanita-wanita yang keji adalah untuk laki-laki yang keji, dan laki-laki yang keji adalah untuk wanita-wanita yang keji (pula), dan wanita-wanita yang baik adalah untuk laki-laki yang baik dan laki-laki yang baik adalah untuk wanita-wanita yang baik (pula). Mereka (yang dituduh) itu bersih dari apa yang dituduhkan oleh mereka (yang menuduh itu). Bagi mereka ampunan dan rezki yang mulia (surga)” (QS. An-Nur: 26).
2. Tidak putus asa dalam berdoa
Jangan pernah berputus asa untuk berdoa. Doa yang baik untuk mendapatkan jodoh adalah doa yang terdapat dalam surat Al Furqon ayat 74 : “
Ya Tuhan kami, anugrahkanlah kepada kami isteri-isteri kami dan keturunan kami sebagai penyenang hati (kami), dan jadikanlah kami imam bagi orang-orang yang bertakwa”.
Agar doa lebih terkabul, perhatikan juga adab-adab berdoa dalam Islam. Jadi jangan berdoa menurut versi kita sendiri. Berdoalah menurut apa yang diajarkan Allah dan Rasul-Nya kepada kita, niscaya doa kita akan lebih terkabul.
3. Memperbanyak ibadah sunnah
Agar jodoh kita semakin cepat datang, kita juga perlu mendekati Allah dengan ekstra dekat. Caranya tidak hanya mengandalkan ibadah wajib, tapi juga dengan menambah ibadah-ibadah sunnah seperti sholat tahajjud, sholat dhuha, shaum, tilawah Al Qur’an, infaq, dan lain-lain. Lakukan ibadah sunnah ini secara rutin setiap hari agar iman kita bertambah dan doa kita semakin dikabulkan Allah Swt.
4. Memiliki kriteria yang tidak muluk
Mengapa jodoh sulit datang kepada kita? Salah satunya mungkin disebabkan karena kriteria jodoh kita terlalu muluk. Kita ingin jodoh yang mapan, ganteng/cantik, berpangkat, keturunan baik-baik dan beriman. Keinginan semacam itu sah-sah saja, tapi jika hal tersebut dijadikan syarat untuk jodoh kita maka kita telah mempersulit diri sendiri.
Itulah sebabnya Rasulullah mengatakan jika kita tidak dapat memperoleh semuanya, maka pilihlah yang agamanya paling baik. Hal itu berarti mungkin saja jodoh kita orang yang miskin, tidak berpangkat, bukan keturunan orang baik, akan tetapi kita perlu menerimanya asalkan memiliki agama/akhlaq yang baik. Jangan kita menginginkan kesempurnaan dari orang lain, sedangkan diri kita tidaklah sempurna.
5. Memperluas pergaulan
Cara lain agar cepat mendapatkan jodoh adalah memperluas pergaulan. Dengan pergaulan yang luas kita juga lebih banyak mendapatkan pilihan. Seringkali jodoh itu datang bukan dari perkenalan langsung, tapi dari kenalan teman kita. Itulah gunanya pergaulan yang luas. Ibarat seorang nelayan yang menebarkan jaringan yang luas untuk mendapatkan ikan yang lebih banyak.
6. Meminta bantuan orang lain
Cara lain agar cepat mendapatkan jodoh adalah meminta tolong kepada orang lain yang reputasinya baik. Orang tersebut bisa saja guru mengaji, murobbi, teman, orang tua, saudara, dan lain-lain. Jangan malu-malu untuk meminta bantuan kepada mereka dan jangan malu-malu juga untuk mengulangi permintaan kita secara rutin agar orang tersebut ingat bahwa kita meminta bantuan kepadanya.
7. Menyatakan hasrat secara langsung
Bisa juga seorang wanita mendapatkan jodoh dengan cara menyatakan langsung kepada lelaki yang baik agamanya bahwa kita siap menikah dengannya. Ini adalah cara yang masih asing dalam budaya Indonesia. Namun cara ini sebenarnya Islami, karena pernah dilakukan Khadijah ra kepada Nabi Muhammad SAW. Khadijah ra yang lebih dahulu menyatakan hasratnya kepada Nabi melalui perantaranya.
Itulah ketujuh cara yang dapat diupayakan oleh setiap muslim dan muslimah dalam mencari jodoh. Cara-cara tersebut merupakan cara yang baik karena sesuai dengan tuntunan Islam. Semoga kita semua mendapatkan jodoh terbaik yang dipertemukan karena sama-sama mencintai-Nya.

Nama Bayi Laki-laki Islam beserta Artinya berawalan (A)

Nama Bayi Laki-laki Islam beserta Artinya


Agar memperoleh keturunan yang seperti kita harapkan, tentu dalam nama bayi kita hendaknya terserat/terkandung do'a. dengan harapan do'a kita yang kita tanamkan pada nama anak kita selalu menyertainya.
disamping itu sebuah panggilan anak (nama) yang baik akan memberikan motifasi untuk anak kita supaya dengan nama tersebut dan arti yang terkandung mereka selalu mengingat dan termotifasi.
berikut nama bayi (anak) yang baik lagi bermakna.

- ABAN: nama bayi laki Muslim - artinya "Perbuatan yang sangat jelas"

ABADI: nama anak laki Muslim - bermakna "Yang Kekal"
ABBAD: nama bayi laki Muslim - artinya "Ahli/yang banyak beribadah"
ABBAS: bayi laki Muslim - "Nama sahabat Nabi Muhammad SAW"
ABBASY: nama anak lelaki Islami - berkonotasi "Rajin berusaha"
ABDUL ALIM: nama definisi "Hamba Allah Yang Mengetahui"
ABDUL AZIM: nama - diartikan "Hamba Allah Yang Agung"
ABDUL AZIZ: nama artinya "Hamba Allah Yang Mulia"
ABDUL BAQI: nama bermakna "Hamba Allah Yang Kekal"
ABDUL BARI: nama anak - berkonotasi "Hamba Allah Yang Banyak Kebaikan"
ABDUL BASIT: nama - definisi "Hamba Allah Yang Melimpah Nikmat"
ABDUL GHANI: nama Islami - berkonotasi "Hamba Allah Yang Pengampun"
ABDUL HADI: nama bayi - definisi "Hamba Allah Yang Kaya"
ABDUL HAFIZ: nama anak diartikan "Hamba Allah Yang Memelihara"
ABDUL HAIY: nama anak - artinya "Hamba Allah Yang Hidup"
ABDUL HAKIM: nama anak definisi "Hamba Allah Yang Bijaksana"
ABDUL HALIM: nama diartikan "Hamba Allah Yang Lemah Lembut"
ABDUL HAMID: nama bayi artinya "Hamba Allah Yang Terpuji"
ABDUL HANAN: nama ermakna "Hamba Allah Yang Penyayang"
ABDUL JABBAR: nama berkonotasi "Hamba Allah Yang Tegas"
ABDUL JALIL: nama bayi lelaki Muslim - "Hamba Allah Yang Mulia"
ABDUL JAWAD: nama Islami - diartikan "Hamba Allah Yang Pemurah"
ABDUL KARIM: nama laki Islam - artinya "Hamba Allah Yang Pemurah"
ABDUL KHALIQ: nama bermakna "Hamba Allah Yang Mencipta"
ABDUL LATIF: nama berkonotasi "Hamba Allah Yang Lemah Lembut"
ABDUL MAJID: nama anak lelaki Muslim - definisi "Hamba Allah Yang Mulia"
ABDUL MANNAN: nama anakdiartikan "Hamba Allah Yang Memberi Nikmat"
ABDUL MU'ATI: nama bayi artinya "Hamba Allah Yang Memberi"
ABDUL MUHAIMIN: nama Muslim - bermakna "Hamba Allah Yang Berkuasa"
ABDUL MUN'IM: bayi Islami - berkonotasi "Hamba Allah Yang Memberi Nikmat"
ABDUL NASIR: nama bayi definisi "Hamba Allah Yang Menolong Bersegera"
ABDUL QADIR: nama anak diartikan "Hamba Allah Yang Berkuasa"
ABDUL QAHAR: nama anak laki laki artinya "Hamba Allah Yang Perkasa"
ABDUL QAYYUM: namabermakna "Hamba Allah Yang Berkuasa"
ABDUL RAHIM: nama anak berkonotasi "Hamba Allah Yang Penyayang"
ABDUL RAHMAN: nama definisi "Hamba Allah Yang Pemurah"
ABDUL RASYID: nama anak diartikan "Hamba Allah Yang Bijaksana"
ABDUL RAUF: namaartinya "Hamba Allah Yang Pengasih"
ABDUL RAZAK: nama bermakna "Hamba Allah Yang Memberi Rezeki"
ABDUL SALAM: nama bayi Islami - konotasi "Hamba Allah Yang Penyelamat"
ABDUL SAMAD: lelaki Muslim - definisi "Hamba Allah Yang Menjadi Tumpuan"
ABDUL SYAKUR: nama anak diartikan "Hamba Allah Yang Bersyukur"
ABDUL WADUD: nama anak laki laki Islam - artinya "Hamba Allah Yang Pengasih"
ABDUL WAFI: nama anak laki Muslim - bermakna "Hamba Allah Yang Setia"
ABDUL WAHAB: nama berkonotasi "Hamba Allah Yang Memberi"
ABDUL WAHID: nama definisi "Hamba dari Allah Yang Esa"
ABDUL WARITH: nama diartikan "Hamba Allah Yang Mewarisi"
ABDULLAH: nama bayi laki laki Islam - artinya "Hamba Allah"
Kumpulan nama bayi Islami untuk putra Anda:
ABHAR: bayi laki Muslim - bermakna "Yang bergemerlapan/Yang berseri"
ABID: nama bayi lelaki Islami - berkonotasi "Yang beribadat"
ABIDIN: nama bayi lelaki Muslim - definisi "Yang beribadat"
ABRISAM: nama anak laki Islami - diartikan "Yang lembut/tampan"
ABSYAR: nama anak laki laki Islam - artinya "Bergembira"
ABU BAKAR: "Nama sahabat Nabi Muhammad SAW (Yang"
ABU: nama berkonotasi "Pemaaf, Yang bertoleransi"
ABU WASIM: nama anak lelaki Muslim - definisi "Yang tampan."
ABU ZAR: "Nama sahabat Nabi Muhammad SAW"
ADABI: nama artinya "Kesopananku, kesusasteraan"
ADAM: nama bayi laki bermakna "Nama Nabi, ikutan, teladan"
ADHAM: nama bayi lelaki Islami - berkonotasi "Yang tampan "
ADIB: nama anak laki Islami - diartikan "Pujangga"
ADIL: nama anak laki laki Islam - artinya "Yang adil"
ADLAN: nama anak laki Muslim - bermakna "Keadilan"
ADLI: anak lelaki Islami - berkonotasi "Keadilanku, kelurusanku"
ADNAN: anak lelaki Muslim - "Nama datuk Nabi"
ADWA': nama anak laki Islami - diartikan "Cahaya"
AFDHAL: nama bayi laki laki Islam - artinya "Terbaik"
AFFAN: nama bayi laki Muslim - bermakna "Pendaki"
AFFANDI: nama berkonotasi "Gelaran bagi orang yang berkedudukan"
AFHAM: nama bayi lelaki Muslim - definisi "Yang pandai"
AFIF: nama anak laki Islami - diartikan "Yang bermaruah"
AFIQ: nama anak laki laki Islam - artinya "Yang mulia"
AFKAR: nama anak laki Muslim - bermakna "Yang bijak"
AFLAH: nama anak lelaki Islami - berkonotasi "Yang beruntung"
AFNAN: nama anak lelaki Muslim - definisi "Ketampanan yang berseri-/seri"
AFQAR: nama anak laki Islami - diartikan "Fakir"
AFSAR: nama bayi laki laki Islam - artinya "Lebih Jelas"
AFWU: nama bayi laki Muslim - bermakna "Pemaaf"
AGHA: nama bayi lelaki Islami - berkonotasi "Ketua, pimpinan"
AGHNA: nama bayi lelaki Muslim - definisi "Berdikari"
AHDA: nama anak laki Islami - diartikan "Beroleh petunjuk"
AHLAM: nama anak laki laki Islam - artinya "Impian, kesabaran"
AHLAMI: nama anak laki Muslim - bermakna "Impianku, kelembutanku"
AHLAN: nama anak lelaki Islami - berkonotasi "Keselamatan"
AHMAD: nama anak lelaki Muslim - definisi "Yang terpuji"
AHMAS: nama anak laki Islami - diartikan "Yang bersemangat"
AHNA: nama bayi laki laki Islam - artinya "Yang lemah lembut"
AHNAF: nama bermakna "Yang berpegang teguh pada ajaran agama"
AHSAN: nama bayi lelaki Islami - berkonotasi "Yang terbaik"
AHWAS: nama bayi lelaki Muslim - definisi "Pemberani"
AHWAZ: nama anak laki Islami - diartikan "Yang bersungguh-sungguh"
AHZA: nama anak laki laki Islam - artinya "Yang beruntung"
AIBAQ: nama anak laki Muslim - bermakna "Pesuruh"
AIMAN: nama anak lelaki Islami - berkonotasi "Yang bertuah"
AISAR: nama anak lelaki Muslim - definisi "Yang senang, mudah"
AISY: nama anak laki Islami - diartikan "Mewah, kaya raya"
AIYUB: nama bayi laki laki Islam - artinya "Nama nabi"
AJAD: nama bayi laki Muslim - bermakna "Berbuat baik"
AJMAL: nama bayi lelaki Islami - berkonotasi "Cantik, molek"
AJWAD: nama bayi lelaki Muslim - definisi "Yang lebih pemurah"
AKALIL: nama anak laki Islami - diartikan "Mahkota"
AKBAR: nama anak laki laki Islam - artinya "Yang besar"
AKHTAR: nama anak laki Muslim - bermakna "Yang terpilih"
AKID: nama anak lelaki Islami - berkonotasi "Yang kuat, teguh, tetap"
AKIF: nama definisi "Yang menumpukan dirinya pada sesuatu"
AKMA: nama anak laki Islami - diartikan "Pimpinan"
AKMAL: nama bayi laki laki Islam - artinya "Sempurna, sangat pandai"
AKRAM: nama bayi laki Muslim - bermakna "Yang mulia"
AKRAMAH: bayi lelaki Islami - "Nama sahabat Nabi Muhammad SAW"
AKWA: nama bayi lelaki Muslim - definisi "Yang perkasa, kuat"
ALAMGIR: nama anak laki Islami - diartikan "Penakluk dunia"
ALAUDDIN: nama anak laki laki Islam - artinya "Ketinggian agama"
ALHAM: nama anak laki Muslim - bermakna "Beroleh ilham"
ALI: nama berkonotasi "Yang mulia, yang tinggi kedudukannya"
ALIF: nama anak lelaki Muslim - definisi "Kawan rapat"
ALIM: nama anak laki Islami - diartikan "Mengetahui"
ALIM: nama bayi laki laki Islam - artinya "Yang mengetahui"
ALIUDDIN: nama bayi laki Muslim - bermakna "Ketinggian agama"
ALIYAN: nama bayi lelaki Islami - berkonotasi "Yang tinggi"
ALLAMAH: nama bayi lelaki Muslim - definisi "Yang berilmu luas"
ALMA': nama anak laki Islami - diartikan "Yang bergemerlapan"
ALTAF: nama anak laki laki Islam - artinya "Baik hati,lemah lembut"
ALTAMIS: nama anak laki Muslim - bermakna "Panglima, ketua"
ALWAN: nama anak lelaki Islami - berkonotasi "Warna-warni"
ALZAM: nama anak lelaki Muslim - definisi "Yang tekun"
AMAD: nama anak laki Islami - diartikan "Tujuan"
AMADI: nama bayi laki laki Islam - artinya "Masa, matlamatku"
AMAL: nama bayi laki Muslim - bermakna "Cita-cita, harapan"
AMALI: nama bayi lelaki Islami - berkonotasi "Cita-citaku, harapanku"
AMALUDDIN: nama bayi lelaki Muslim - definisi "Cita-cita agama"
AMAMI: nama anak laki Islami - diartikan "Golonganku"
AMAN: nama anak laki laki Islam - artinya "Sentosa, keamanan"
AMANAT: nama anak laki Muslim - bermakna "Pertaruhan, amanh"
AMANI: nama anak lelaki Islami - berkonotasi "Kesejahteraanku"
AMAR: nama anak lelaki Muslim - definisi "Yang ramai"
AMILI: nama anak laki Islami - diartikan "Yang bekerja"
AMIN: nama bayi laki laki Islam - artinya "Yang amanah, yang dipercayai"
AMININ: nama bayi laki Muslim - bermakna "Orang-orang yang aman"
AMINUDDIN: nama bayi lelaki Islami - berkonotasi "Pengamanah agama"
AMIR: nama bayi lelaki Muslim - definisi "Putera, ketua, pemerintah"
AMIRUDDIN: nama anak laki Islami - diartikan "Pembela agama"
AMJAD: nama anak laki laki Islam - artinya "Mulia, soleh"
AMKRUN: nama anak laki Muslim - bermakna "Orang-orang berkuasa"
AMMAR: nama berkonotasi "Yang memakmurkan, yang kuat iman"
AMNAN: nama anak lelaki Muslim - definisi "Ketenangan"
AMNAN: nama anak laki Islami - diartikan "Tempat yang aman"
AMNI: nama bayi laki laki Islam - artinya "Keamananku"
AMRAN: nama bayi laki Muslim - bermakna "Yang memakmurkan"
AMRIN: nama bayi lelaki Islami - berkonotasi "Perintah"
AMRUN: nama bayi lelaki Muslim - definisi "Kemakmuranku"
AMSYAR: nama anak laki Islami - diartikan "Yang cergas"
AMZAR: nama anak laki laki Islam - artinya "Yang mulia"
AN'AM: nama anak laki Muslim - bermakna "Yang diberi nikmat"
ANAQI: nama berkonotasi "Keindahanku yang menawan hati"
ANAS: nama anak lelaki Muslim - definisi "Kemesraan, cinta, kasih"
ANDAR: nama anak laki Islami - diartikan "Yang berseri"
ANIQ: nama bayi laki laki Islam - artinya "Yang kacak lagi menawan hati"
ANIS: nama bayi laki Muslim - bermakna "Yang mesra, teman setia"
ANMA: nama bayi lelaki Islami - berkonotasi "Yang maju"
ANMAR: nama bayi lelaki Muslim - definisi "Air yang bersih"
ANSAR: nama anak laki Islami - diartikan "Penolong, penyokong"
ANSARI: nama anak - artinya "Penolongku, penyokongku"
ANWAR: nama anak laki Muslim - bermakna "Yang bercahaya"
ANWARI: nama anak lelaki Islami - berkonotasi "Cahayaku"
AQHAR: nama anak lelaki Muslim - definisi "Yang gagah"
AQIL: nama anak laki Islami - diartikan "Bijak, terpelajar"
AQLAN: nama bayi laki laki Islam - artinya "Kebijakan"
AQMAR: nama bayi laki Muslim - bermakna "Putih, cantik"
AQRA: nama bayi lelaki Islami - berkonotasi "Pandai membaca"
ARAFAT: nama bayi lelaki Muslim - definisi "Yang terkenal, kenalan"
ARAMI: nama anak laki Islami - diartikan "Panji-panji"
ARFA: nama anak laki laki Islam - artinya "Yang tinggi, mulia"
ARFAN: nama anak laki Muslim - bermakna "Mengetahui"
ARHAM: nama anak lelaki Islami - berkonotasi "Yang mesra"
ARIB: nama anak lelaki Muslim - definisi "Yang mahir"
ARIF: nama anak laki Islami - diartikan "Yang bijak, yang mengetahui"
ARIFFIN: nama bayi laki laki Islam - artinya "Yang bijak"
ARMAN: nama bayi laki Muslim - bermakna "Harapan, aspirasi"
ARQAM: bayi lelaki Islami - "Nama sahabat Nabi Muhammad SAW"
ARSALAN: nama bayi lelaki Muslim - definisi "Singa"
ARSYAD: nama anak laki Islami - diartikan "Yang sangat cerdik"
ARUMI: nama anak laki laki Islam - artinya "Asal keturunanku"
ASAD: nama anak laki Muslim - bermakna "singa"
AS'AD: nama anak lelaki Islami - berkonotasi "Yang berbahagia"
ASDAQ: nama anak lelaki Muslim - definisi "Benar"
ASFA: nama anak laki Islami - diartikan "Yang suci"
ASHMAH: nama bayi laki laki Islam - artinya "Yang berani"
ASIL: nama bayi laki Muslim - bermakna "Yang mulia"
ASJAD: nama bayi lelaki Islami - berkonotasi "Emas, permata"
ASKARI: nama bayi lelaki Muslim - definisi "Tentera"
ASLAH: nama anak laki Islami - diartikan "Yang lebih baik"
ASLAM: nama anak laki laki Islam - artinya "Selamat, terkawal"
ASMAAN: nama bermakna "Hati yang suci dan pendapat yang teguh"
ASMAH: nama anak lelaki Islami - berkonotasi "Yang pemaaf"
ASMAI: nama anak lelaki Muslim - definisi "Hati yang suci"
ASMAR: nama anak laki Islami - diartikan "Yang hitam manis"
ASNA: nama bayi laki laki Islam - artinya "Yang tinggi, yang bersinar"
ASNAWI: nama bayi laki Muslim - bermakna "Yang berseri, gemilang"
ASRI: nama bayi berkonotasi "Masaku, kemajuanku mengikut masa"
ASY'AR: nama bayi lelaki Muslim - definisi "Perasa, jiwa halus"
ASYARI: nama anak laki Islami - diartikan "Perasaanku"
ASYIQ: nama anak laki laki Islam - artinya "Kekasih, pencinta"
ASYMAWI: nama anak laki Muslim - bermakna "Pemberianku"
ASYRAAF: nama anak lelaki Islami - berkonotasi "Yang mulia"
ASYRANI: nama anak lelaki Muslim - definisi "Periang, kemegahanku"
ASYTAR: nama anak laki Islami - diartikan "Yang menawan"
ATA: nama bayi laki laki Islam - artinya "Pemberian"
ATAULLAH: nama bayi laki Muslim - bermakna "Kurniaan Allah"
ATHAR: nama bayi lelaki Islami - berkonotasi "Suci, bersih"
ATHARI: nama bayi lelaki Muslim - definisi "Yang bersih"
ATHMAR: nama anak laki Islami - diartikan "Yang berjaya"
ATIF: nama anak laki laki Islam - artinya "Belas Kasihan"
ATMAM: nama anak laki Muslim - bermakna "Kesempurnaan"
ATYAB: nama anak lelaki Islami - berkonotasi "Wangi"
AUFA: nama anak lelaki Muslim - definisi "Yang setia"
AUN: nama anak laki Islami - diartikan "Bantuan, pertolongan"
AUNI: nama bayi laki laki Islam - artinya "Ketetapanku"
AUS: nama bayi laki Muslim - bermakna "Pemberian"
AWAD: nama bayi lelaki Islami - berkonotasi "Gantian, pemberian"
AWADULLAH: nama bayi definisi "Pemberian dari Allah"
AWALI: nama anak laki Islami - diartikan "Pedang"
AWAM: nama anak laki laki Islam - artinya "Yang tangkas"
AWLIYA: nama anak laki Muslim - bermakna "Kekasih"
AWRAQ: nama anakberkonotasi "Yang memberi semangat"
AWSAM: nama anak lelaki Muslim - definisi "Yang segak"
AWUF: nama anak laki Islami - diartikan "Yang wangi"
AWWAB: nama bayi laki laki Islam - artinya "Yang banyak bertaubat"
AWWADI: nama laki bermakna "Yang bersungguh-sungguh"
AWWAL: nama bayi lelaki Islami - berkonotasi "Pandai mentakwil"
AWWAM: nama bayi lelaki Muslim - definisi "Perenang"
AYADI: nama anak laki Islami - diartikan "Nikmat"
AYSAR: nama anak laki laki Islam - artinya "Yang mudah"
AYYUB: nama anak laki Muslim - bermakna "Nama nabi"
AZAD: nama anak lelaki Islami - berkonotasi "Bebas, merdeka"
AZAIM: nama anak lelaki Muslim - definisi "Pelbagai azam"
AZAM: nama anak laki Islami - diartikan "Keazaman"
AZAMUDDIN: nama bayi laki laki Islam - artinya "Keazaman agama"
AZBIN: nama bayi laki Muslim - bermakna "Bersih, suci"
AZFAR: nama bayi berkonotasi "Yang berjaya, yang menang"
AZHAD: nama bayi lelaki Muslim - definisi "Yang zuhud, warak"
AZHAR: nama Islami - diartikan "Yang berseri, yang gemilang"
AZHARI: nama anak Islam - artinya "Yang berseri, yang gemilang"
AZIB: nama anak laki Muslim - bermakna "Sabar dan gigih"
AZIM: nama anak lelaki Islami - berkonotasi "Besar"
AZIMAN: nama anak lelaki Muslim - definisi "Keazaman"
AZIZ: nama anak - diartikan "Yang mulia, yang kuat, kekasih"
AZIZAN: nama bayi Islam - artinya "Yang mulia, yang kuat, kekasih"
AZIZI: nama bayi laki Muslim - bermakna "Kesayanganku, kekasihku"
AZKA: nama bayi lelaki Islami - berkonotasi "Semakin maju"
AZMAN: nama bayi lelaki Muslim - definisi "Cita-cita, tekad"
AZMI: nama anak laki Islami - diartikan "Cita-citaku, tekadku"
AZMIL: nama anak laki laki Islam - artinya "Kawan rapat"
AZRI: nama anak laki Muslim - bermakna "Kekuatanku, penyokongku"
AZWAR: nama anak lelaki Islami - berkonotasi "Rajin ziarah/emas"

Hadits Ke 42 Dosa Selain Syirik Akan Diampuni

Hadits Ke 42 

Dosa Selain Syirik Akan Diampuni

11DES
عَنْ أَنَسٍ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ قَالَ : سَمِعْتُ رَسُوْلَ اللهِ صَلَّى الله عليه وسلم يَقُوْلُ : قَالَ اللهُ تَعَالَى : يَا ابْنَ آدَمَ، إِنَّكَ مَا دَعَوْتَنِي وَرَجَوْتَنِي غَفَرْتُ لَكَ عَلَى مَاكَانَ مِنْكَ وَلاَ أُبَالِي، يَا ابْنَ آدَمَ لَوْ بَلَغَتْ ذُنُوْبُكَ عَنَانَ السَّماَءِ ثُمَّ اسْتَغْفَرْتَنِي غَفَرْتُ لَكَ، يَا ابْنَ آدَمَ، إِنَّكَ لَوْ أَتَيْتَنِي بِقُرَابِ اْلأَرْضِ خَطاَياَ ثُمَّ لَقِيْتَنِي لاَ تُشْرِكْ بِي شَيْئاً لأَتَيْتُكَ بِقُرَابِهَا مَغْفِرَةً
 [رواه الترمذي وقال حديث حسن صحيح ]

Terjemah Hadits:
Dari Anas radhiallahu ‘anhu, ia berkata : Saya telah mendengar Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Sallam bersabda : Allah ta’ala telah berfirman : “Wahai anak Adam, selagi engkau meminta dan berharap kepada-Ku, maka Aku akan mengampuni dosamu dan Aku tidak pedulikan lagi. Wahai anak Adam, walaupun dosamu sampai setinggi langit, bila engkau mohon ampun kepada-Ku, niscaya Aku memberi ampun kepadamu. Wahai anak Adam, jika engkau menemui Aku dengan membawa dosa sebanyak isi bumi, tetapi engkau tiada menyekutukan sesuatu dengan Aku, niscaya Aku datang kepadamu dengan (memberi) ampunan sepenuh bumi pula”. (HR. Tirmidzi no. 3540, Hadits hasan shahih)

Penjelasan Hadits:
Hadits ini berisikan kabar gembira, belas kasih dan kemurahan yang besar. Tidak terhitung banyaknya karunia, kebaikan, belas kasih dan pemberian Allah kepada hamba-Nya. Yang semakna dengan Hadits ini adalah sabda Nabi Shallallahu ‘alaihi wa Sallam : “Allah lebih bergembira atas tobat seorang hamba-Nya daripada (kegembiraan) seseorang di antara kamu yang menemukan kembali hewannya yang hilang”.

Dari Abu Ayyub ketika ia hendak wafat ia berkata : Saya telah merahasiakan dari kalian sesuatu yang pernah aku dengar dari Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Sallam, yaitu saya mendengar beliau bersabda : “Sekiranya kamu sekalian tidak mau berbuat dosa, niscaya Allah akan menggantinya dengan makhluk lain yang mau berbuat dosa, lalu Allah memberi ampun kepada mereka”.

Juga banyak Hadits lain yang semakna dengan Hadits ini.
Sabda beliau “wahai anak Adam, selagi engkau meminta dan berharap kepada-Ku” semakna dengan sabda beliau : “Aku senantiasa mengikuti anggapan hamba-Ku kepada-Ku. Oleh karena itu, hendaknya ia mempunyai anggapan kepada-Ku sesuai kesukaannya”.

Telah disebutkan bahwa bila seorang hamba (manusia) telah berbuat dosa kemudian menyesal, misalnya dengan mengatakan : “Wahai Tuhanku, aku telah berbuat dosa, karena itu ampunilah aku. Tidak ada yang dapat mengampuni dosa-dosaku kecuali Engkau”. Maka Allah akan menjawab : “Hamba-Ku mengakui bahwa dia mempunyai Tuhan yang mengampuni dosanya dan menghukum kesalahannya, karena itu Aku persaksikan kepada kamu sekalian bahwa Aku telah memberikan ampunan kepadanya”. Kemudian hamba itu berbuat seperti itu kedua atau ketiga kalinya, lalu Allah menjawab seperti itu setiap kali terulang kejadian itu. Kemudian Allah berfirman: “Berbuatlah sesukamu, karena Aku telah mengampuni kamu” maksudnya ketika kamu berbuat dosa kemudian kamu mohon ampun.

Ketahuilah, syarat bertobat itu ada tiga, yaitu meninggalkan perbuatan maksiatnya, menyesali yang sudah terjadi dan bertekad tidak akan mengulangi. Jika kesalahan itu berkaitan dengan sesama manusia, maka hendaklah ia segera menunaikan apa yang menjadi hak orang lain atau minta dihalalkan. Jika berkaitan dengan Allah, sedangkan di dalam urusan tersebut ada sanksi kafarat, maka hendaklah ia segera menunaikan pembayaran kafarat. Ini adalah syarat keempat. Sekiranya seseorang mengulangi dosanya berkali-kali dalam satu hari dan ia melakukan tibat sesuai dengan syarat tersebut, maka Allah akan mengampuni dosanya.

Sabda beliau (Allah berfirman) : “maka Aku akan mengampuni dosamu dan Aku tidak pedulikan lagi” maksudnya engkau mengulangi perbuatan dosa kamu dan Aku tidak mempermasalahkan dosa-dosamu itu.

Sabda beliau (Allah berfirman) : “Wahai anak Adam, walaupun dosamu sampai setinggi langit, bila engkau mohon ampun kepada-Ku, niscaya Aku memberi ampun kepadamu” maksudnya adalah sekiranya dosa beberapa orang dikumpulkan, kemudian memenuhi ruang antara langit dan bumi. Hal ini menunjukkan seberapa pun besarnya dosa, tetapi kemurahan, belas kasih Allah pengampunan-Nya jauh lebih luas dan lebih besar, sehingga tidak berimbang antara dosa dan pengampunan dan siat keagungan Allah ini tidak terhingga, sehingga dosa yang memenuhi alam ini tidak mengalahkan sifat pemurah dan pengampunan-Nya.

Sabda beliau (Allah berfirman) : “Wahai anak Adam, jika engkau menemui Aku dengan membawa dosa sebanyak isi bumi, tetapi engkau tiada menyekutukan sesuatu dengan Aku, niscaya Aku datang kepadamu dengan (memberi) ampunan sepenuh bumi pula” maksudnya adalah engkau datang kepada-Ku dengan membawa dosa-dosa sebesar bumi.

Kalimat “kemudian engkau menemui Aku” maksudnya engkau mati dalam keadaan beriman, tanpa sedikit pun menyekutukan Aku dengan apa pun tiada rasa senang bagi orang mukmin yang melebihi rasa senangnya saat ia bertemu Tuhannya. Allah berfirman : “Sungguh, Allah tidak mengampuni orang yang menyekutukan-Nya, tetapi mengampuni dosa selain dari itu kepada siapa yang dikehendaki”. (QS 4 : 48)

Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Sallam bersabda : “Tidaklah dikatakan terus-menerus berbuat dosa orang yang mau meminta ampun, sekalipun dia mengulangi tujuh puluh kali dalam sehari”.
Abu Hurairah berkata bahwa Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Sallam bersabda : “Mempunyai anggapan baik kepada Allah termasuk beribadah yang baik kepada Allah”.

Intisari Hadits:
  1. Seberapa pun besar dosa seseorang Alloh menjanjikan ampunan jika mau istigfar. Ampunan Alloh akan menyebabkan terhapusnya dosa. Terhapusnya dosa menyebabkan terhindar dari azab dunia dan azab akhirat.

  1. Siapa yang mau istigfar ketika berdosa maka dosanya terhapus meski puluhan kali dia lakukan tiap harinya. Dan dia terbebas dari predikat orang yang terus menerus dalam dosa. Ini semua menunjukkan betapa besar dan luasnya rahmat Alloh pada hamba-Nya. Maka celakalah seorang hamba yang mengetahui luasnya rahmat Alloh namun dia tidak berusaha untuk meraihnya sehingga terhalang dari rahmat-Nya.

  1. Semoga istigfar menjadi rutinitas kita sebagaimana rutinitas Nabi kita. Beliau dalam sehari lebih dari tujuh puluh kali beristigfar.

Pelajaran yang terdapat dalam hadits:
  1. Berdoa diperintahkan dan dijanjikan  untuk dikabul-kan.
  2. Maaf Allah dan ampunannya lebih luas dan lebih besar dari dosa seorang hamba jika dia minta ampun dan bertaubat.
  3. Berbaik sangka kepada Allah ta’ala, Dialah semata Yang Maha Pengampun bagi orang yang bertaubat dan istighfar.
  4. Tauhid adalah pokok ampunan dan sebab satu-satunya untuk meraihnya.
  5. Membuka pintu harapan bagi ahli maksiat untuk segera bertaubat dan menyesal betapapun banyak dosanya.

Hadits Arbain Ke-41 "Menundukkan Hawa Nafsu"

Hadits Ke 41 

Menundukkan Hawa Nafsu

11DES
عَنْ أَبِي مُحَمَّدٍ عَبْدِ اللهِ بْنِ عَمْرو بْنِ الْعَاصِ رَضِيَ اللهُ عَنْهُمَا قَالَ : قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صلى الله عليه وسلم : لاَ يُؤْمِنُ أَحَدُكُمْ حَتَّى يَكُوْنَ هَوَاهُ تَبَعاً لِمَا جِئْتُ بِهِ )) [حَديثٌ حَسَنٌ صَحِيْحٌ وَرَوَيْنَاهُ فِي كِتَابِ الْحُجَّة بإسنادٍ صحيحٍ ]

Terjemahan Hadits:
Dari Abu Muhammad, Abdullah bin Amr bin Al ‘Ash radhiallahu ‘anhuma, ia berkata : Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Sallam telah bersabda : “Tidak sempurna iman seseorang di antara kamu sehingga hawa nafsunya tunduk kepada apa yang telah aku sampaikan”. (Hadits hasan shahih dalam kitab Al Hujjah)
(Ada pula yang berpendapat bahwa hadits ini tergolong dho’if. Lihat Qowa’id Wa Fawa’id minal Arba’in An-Nawawiyah, karangan Nazim Muhammad Sulthan hal. 355, Misykatul Mashabih takhrij Syekh Al Albani, hadits no. 167, juz 1, Jami’ Al Ulum wal Hikam oleh Ibn Rajab)

Penjelasan Hadits:
Hadits ini adalah hadits yang terkenal dan hadits ini terdapat dalam Kitab At-Tauhid. Rosululloh shalallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Tidak beriman salah seorang di antara kalian sampai hawa nafsunya mengikuti apa yang aku bawa”. Hadits ini berderajat hasan sebagaimana yang dihasankan Imam Nawawi di sini. Bahkan beliau berkata ini adalah hadits yang hasan shahih.

Hadits ini dikatakan sebagai hadits hasan karena hadits ini sesuai dengan makna ayat Al Quran yaitu:

Maka demi Tuhanmu, mereka (pada hakikatnya) tidak beriman hingga mereka menjadikan kamu hakim dalam perkara yang mereka perselisihkan, kemudian mereka tidak merasa keberatan dalam hati mereka terhadap putusan yang kamu berikan, dan mereka menerima dengan sepenuhnya. (QS An Nisaa: 65)

Menganggap sebuah hadits memiliki derajat hasan karena memiliki makna yang sesuai dengan ayat Al Quran adalah mazhab yang dianut oleh banyak ulama terdahulu seperti Ibnu Jarir Ath Thobari dan sebagian ulama dan imam ahli hadits.

Perkataan nabi shalallahu ‘alaihi wa sallam pada hadits ini: “Tidak beriman salah seorang di antara kalian sampai hawa nafsunya mengikuti apa yang aku bawa” memiliki makna bahwa keimanan yang sempurna tidak akan terwujud sampai hawa nafsu dan harapan seseorang mengikuti apa yang dibawa oleh Al Musthofa (nabi Muhammad) shalallahu ‘alaihi wa salam. Hal ini juga bermakna bahwa seseorang wajib mendahulukan kehendak Rosululloh shalallahu ‘alaihi wa sallam dibandingkan dengan kehendaknya serta mendahulukan syariat Rosululloh shalallahu ‘alaihi sallam dari pada hawa nafsunya. Jika terdapat pertentangan antara harapannya dengan sunnah, maka dia akan mendahulukan sunnah. Hal ini telah dijelaskan pada banyak ayat Al Quran dan hadits, seperti firman Alloh jalla wa ‘ala:

Katakanlah: “Jika bapak-bapak , anak-anak , saudara-saudara, istri-istri, kaum keluargamu, harta kekayaan yang kamu usahakan, perniagaan yang kamu khawatiri kerugiannya, dan tempat tinggal yang kamu sukai, adalah lebih kamu cintai dari Allah dan Rasul-Nya dan dari berjihad di jalan-Nya, maka tunggulah sampai Allah mendatangkan keputusan-Nya.” (QS At Taubah: 24)

Maka seseorang wajib untuk lebih mencintai Alloh dan Rosul-Nya dibandingkan selain keduanya. Jika seseorang sudah berbuat demikian, maka hawa nafsunya sudah mengikuti apa yang dibawa oleh Al Musthofa shalallahu ‘alaihi wa sallam.

Maka makna perkataan Rosululloh shalalahu ‘alaihi wa sallam: “Tidak beriman salah seorang di antara kalian” adalah meniadakan kesempurnaan keimanan yang wajib. Makna ini adalah makna zhohir yang sesuai dengan kaidah yang telah kita pelajari sebelumnya. Pembicaraan tentang hal ini secara lebih lengkap terdapat dalam penjelasan Kitab At Tauhid.

Hadits ini semakna dengan firman Allah : “Demi Tuhanmu, mereka tidak dikatakan beriman sebelum mereka berhukum kepada kamu mengenai perselisihan sesama mereka dan mereka tidak merasa berat hati atas keputusan kamu serta menerima dengan pasrah sepenuhnya”. (QS. 4 : 65)

Sebab turunnya ayat ini ialah karena Zubair bersengketa dengan seorang sahabat dari golongan Anshar dalam perkara air. Kedua orang ini datang kepada Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Sallam untuk mendapatkan keputusan. Lalu Nabi Shallallahu ‘alaihi wa Sallam bersabda : “Wahai Zubair, alirkanlah dan tuangkanlah air kepada tetanggamu itu”.
Nabi Shallallahu ‘alaihi wa Sallam menganjurkan kepada Zubair untuk bersikap memudahkan dan toleransi. Akan tetapi, sahabat Anshar itu berkata : “Apakah karena dia anak bibimu?” Maka merahlah wajah Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Sallam kemudian sabda beliau : “Wahai Zubair, tutuplah alirannya sampai airnya naik ke atas pagar kemudian biarkanlah hingga tumpah”.
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Sallam melakukan hal semacam itu untuk memberi isyarat kepada Zubair bahwa apa yang diputuskan beliau mengandung mashlahat bagi golongan Anshar. Tatkala orang Ashar memahami sabda Nab Shallallahu ‘alaihi wa Sallam itu, maka Zubair menyadari apa yang menjadi hak dan kewajibannya. Karena kejadian itulah ayat ini turun.

Hadits yang shahih dari Nabi , beliau bersabda : “Demi diriku yang ada di dalam kekuasaan-Nya, seseorang di antara kamu tidak dikatakan beriman sebelum ia mencintai aku lebih dari cintanya kepada bapaknya, anaknya, dan semua manusia”.
Abu Zinad berkata : “Hadits ini termasuk kalimat pendek yang padat berisi, karena di dalam kalimat ini digunakan kalimat yang singkat tetapi maknanya luas. Cinta itu ada tiga macam, yaitu cinta yang didorong oleh rasa menghormati dan memuliakan seperti cinta kepada orang tua, cinta didorong oleh kasih sayang seperti mencintai anak dan cinta karena saling mengharapkan kebaikan seperti mencintai orang lain”.

Ibnu Bathal berkata : “Hadits di atas maksudnya —Wallaahu a’lam— adalah barang siapa yang ingin imannya menjadi sempurna, maka ia harus mengetahui bahwa hak dan keutamaan Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Sallam lebih besar daripada hak bapaknya, anaknya dan semua manusia, karena melalui Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Sallam inilah Allah menyelamatkan dirinya dari neraka dan memberinya petunjuk sehingga terjauh dari kesesatan. Jadi, maksud Hadits di atas adalah mengorbankan diri dan jiwa untuk membela Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Sallam berperang melawan bapak mereka atau anak mereka atau saudara mereka (yang melawan Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Sallam). Abu Ubaidah telah membunuh bapaknya karena menyakiti Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Sallam. Abu Bakar menghadapi anaknya, Abdurrahman, dalam perang Badar dan hampir saja anak itu dibunuhnya. Barang siapa melakukan hal semacam ini, sungguh ia dapat dikatakan kemauan-kemauannya tunduk kepada apa yang diajarkan Nabi Shallallahu ‘alaihi wa Sallam kepadanya.

Intisari Hadits:
Sempurnanya iman hanya bisa diraih dengan menundukkan hawa nafsu untuk mengikuti semua petunjuk Rasulullah sholallahu ‘alaihi wa sallam. Yaitu dengan mendahulukan kehendak Rasulullah atas kehendak dirinya terutama ketika terjadi pertentangan kehendak. Demikianlah banyak ayat dan hadits yang semakna dengan hadits ini. Walau secara sanad hadits ini didho’ifkan oleh banyak ulama.

Penafian iman di sini diartikan sebagai penafian kesempurnaan. Karena seperti telah dibahas di depan bahwa penafian ada dua macam. Penafian iman sama sekali dan penafian kesempurnaannya.
 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. Subhan miss jtg - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger